Manfaat dan Risiko Konsumsi Telur Rebus: Superfood yang Harus Dikonsumsi Secara Bijak

Ilustrasi(freepik)

TELUR yang direbus dikenal sebagai salah satu superfood yang memiliki kandungan gizi yang tinggi. Kaya akan protein, vitamin, mineral, dan lemak sehat, makanan ini kerap menjadi pilihan utama bagi mereka yang sedang menjalani pola hidup sehat. Namun, di balik manfaatnya yang luar biasa, konsumsi telur rebus secara berlebihan ternyata bisa menimbulkan risiko bagi kesehatan.

Dalam satu butir telur, terdapat sekitar 6 gram protein dan berbagai nutrisi penting seperti vitamin D, B12, selenium, dan kolin yang baik untuk otak. Kandungan yang terdapat di dalam telur dapat menjadi sumber energi yang lebih efisien, terutama bagi mereka yang  sedang menjalankan diet tinggi protein atau sedang menjalankan progres menurunkan berat badan.

Namun, jika mengonsumsi telur rebus secara berlebihan, misalnya lebih dari 3–4 butir per hari dalam jangka panjang bisa berdampak negatif bagi kesehatan . Salah satu kekhawatiran utama adalah tingginya kandungan kolesterol dalam kuning telur. Meski penelitian terbaru menunjukkan bahwa kolesterol makanan tidak selalu berdampak langsung pada kolesterol darah, individu dengan gangguan metabolisme atau riwayat penyakit jantung tetap disarankan membatasi asupannya.

Selain itu, terlalu banyak mengonsumsi protein dari sumber hewani juga dapat membebani fungsi ginjal, terutama bagi mereka yang memiliki gangguan ginjal ringan hingga sedang. Beberapa orang juga bisa mengalami reaksi alergi terhadap protein dalam telur.

Ahli gizi menyarankan agar konsumsi telur tetap dalam batas wajar, disesuaikan dengan kebutuhan kalori dan kondisi kesehatan masing-masing individu. Variasi sumber protein dan pola makan seimbang tetap menjadi kunci utama dalam menjaga kesehatan jangka panjang.

Seperti makanan lainnya, diperlukan kebijakan saat mengonsumsi telur rebus. Pasalnya bila berlebihan akan berkurang manfaat dari superfood ini.

Efek Samping Konsumsi Telur Jika Berlebihan

• Dapat meningkatkan kadar kolestrol, karena telur memiliki kandungan lemak jenuh yang dapat menyebabkan kolestrol yang cukup tinggi.
• Menimbulkan gangguan pencernaan, karena kandungan sulfur dapat memicu pembentukan gas dalam usus dapat membuat perut menjadi kembung. 
• Dapat memicu obesitas, kuning telur memiliki kandungan lemak yang cukup tinggi di dalamnya yang dapat membuat terjadinya kenaikan berat badan atau obesitas.

(allodokter/Z-2)