Maladewa Larang Generasi Muda Merokok, Jadi Negara Pertama Terapkan Larangan Tembakau Seumur Hidup

6 hours ago 1
Maladewa Larang Generasi Muda Merokok, Jadi Negara Pertama Terapkan Larangan Tembakau Seumur Hidup Maladewa resmi melarang generasi muda lahir setelah 2007 merokok, membeli, atau menjual tembakau. (Unsplash)

PEMERINTAH Maladewa resmi melarang warga yang lahir pada atau setelah 1 Januari 2007 untuk merokok, membeli, atau menjual produk tembakau. Kebijakan ini menjadikan negara kepulauan di Samudra Hindia itu sebagai satu-satunya negara di dunia yang menerapkan larangan tembakau lintas generasi.

Dalam pernyataannya, Kementerian Kesehatan Maladewa pada Sabtu (2/11) menyebut langkah ini sebagai bentuk komitmen kuat pemerintah untuk melindungi generasi muda dari bahaya tembakau. “Larangan ini mencerminkan tekad pemerintah untuk melindungi anak muda dari dampak buruk rokok,” tulis kementerian tersebut.

Kebijakan tersebut berlaku untuk semua bentuk produk tembakau, dan para penjual diwajibkan memverifikasi usia pembeli sebelum transaksi. Langkah ini juga sejalan dengan komitmen Maladewa terhadap Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Ahmed Afaal, wakil ketua dewan pengendalian tembakau Maladewa, mengatakan kepada BBC, larangan ini merupakan kelanjutan dari kebijakan tahun lalu yang telah melarang penggunaan dan penjualan rokok elektrik atau vape. “Larangan vaping menjadi langkah awal yang baik menuju generasi bebas tembakau,” ujarnya.

Menurut Afaal, industri tembakau menggunakan “perangkat bergaya baru” seperti vape untuk menarik minat anak muda agar kecanduan nikotin. “Produk-produk ini jelas berbahaya bagi kesehatan,” tegasnya.

Larangan vaping yang diberlakukan pada 2023 mencakup seluruh aktivitas impor, penjualan, penggunaan, dan distribusi rokok elektrik di seluruh Maladewa, tanpa memandang usia pengguna.

Tidak Berdampak Pada Pariwisata

Afaal juga menegaskan aturan baru ini tidak akan berdampak buruk pada sektor pariwisata, yang menjadi tulang punggung ekonomi negara. “Wisatawan datang ke Maladewa bukan untuk merokok. Mereka datang untuk menikmati pantai, laut, matahari, dan udara segar,” katanya. Ia menambahkan bahwa tidak ada pembatalan wisata akibat kebijakan ini, bahkan jumlah kunjungan justru meningkat. “Kami memproyeksikan lebih dari dua juta wisatawan tahun depan,” ujarnya optimistis.

Langkah Maladewa ini muncul setelah Selandia Baru membatalkan rencana serupa pada 2023 menyusul pergantian pemerintahan. Upaya serupa juga tengah digodok di Inggris, di mana rancangan undang-undang yang melarang generasi lahir setelah 2009 untuk merokok kini hampir lolos tahap akhir di parlemen. (BBC/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |