Ilustrasi(MI/ARDI TERISTI )
TINGKAT inklusivitas perbankan syariah yang saat ini baru mencapai 12 persen, jauh tertinggal dibandingkan perbankan konvensional yang telah mencapai 80 persen. Direktur Perbankan Syariah CIMB Niaga, Pandji P. Djajanegara mengatakan, masyarakat perlu lebih banyak diberi literasi agar inklusivitas perbankan syariah meningkat.
"Kami setiap tahun (sejak 2020) mengadakan Hayafest 2025 turut menghadirkan berbagai sesi edukatif serta menghadirkan Career Corner yang membuka peluang bagi generasi muda untuk mengenal lebih dekat industri perbankan syariah," papar dia saat membuka festival syariah bertajuk Hayafest 2025 di Sportorium UMY Sabtu (1/11).
Haya Festival (Haya Fest) 2025 digelar di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) selama dua hari, pada Sabtu-Minggu, (1-2/11/2025) dengan tema “Bersama Bercahaya”.
CIMB menggandeng perguruan tinggi untuk meningkatkan literasi masyarakat, khususnya sivitas perguruan tinggi, terhadap perbankan syariah. CIMB Niaga Syariah telah lama menjalin kerja sama dengan UMY dan akan diperluas dengan rencana kemitraan yang lebih besar bersama Persyarikatan Muhammadiyah.
Dari sisi bisnis, selama ini bank syariah tersebut berfokus pada segmen korporasi, namun kini tengah melakukan pergeseran strategi bisnis menuju sektor ritel dan usaha kecil menengah (UKM) sebagai prioritas utama.
“Tahun ini kami banyak fokus pada sektor retail dan UKM sebagai prioritas. Tahun depan kami akan melakukan _spin off_. Selama ini fokus kami lebih ke korporasi, namun kini arah bisnis kami akan beralih ke retail dan UKM,” tegas Pandji.
Lebih lanjut, Pandji menjelaskan, pasca spin off, CIMB Niaga Syariah akan menitikberatkan layanan pada tiga pilar utama, yaitu travel (jasa haji dan umrah), kesehatan, dan pendidikan. Ia menilai bahwa sektor pendidikan memiliki keterkaitan erat dengan perkembangan perbankan syariah di Indonesia
Lewat sektor UKM dan pendidikan, CIMB Niaga Syariah menargetkan dapat memperluas dampak sosial-ekonomi sekaligus memperkuat ekosistem keuangan syariah di Indonesia.
Head of Sharia Consumer & Emerging Business Banking (EBB) CIMB Niaga, Bung Aldilla menambahkan, acara ini juga menghadirkan Kajian Islam mengangkat tema “Cobaan Datang, Baper Hilang: Seni Ikhlas ala Islam” bersama Habib Husein Ja’far Al Hadar (Pendakwah) pada hari pertama. Di hari kedua, Kajian Islam disampaikan oleh Ustadz Das’ad Latif dengan tema “Rahasia Bahagia Meski Penuh Ujian”.
Kajian Islam yang disampaikan dengan pendekatan segar dan membumi ini, diharapkan dapat menggugah kesadaran spiritual anak muda sehingga dapat menjalani kehidupan seimbang seuai kaidah Syariah.
"CIMB Niaga Syariah serius mendukung pengusaha dalam negeri untuk mengembangkan usahanya. Dalam Bazaar kali ini, kami menggandeng berbagai local business partners dari segmen fashion, kuliner, pendidikan, kesehatan, otomotif, dan halal travel yang turut menghadirkan promo menarik,” tambah Bung Aldilla.
Rektor UMY, Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc., menambahkan, kolaborasi UMY dengan CIMB Niaga Syariah tidak hanya dalam kegiatan Haya Fest. CIMB Niaga Syariah akan membuka kantor cabang di lingkungan kampus UMY.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan industri perbankan syariah, serta memberikan kemudahan akses layanan finansial bagi civitas academica UMY.
Selain itu, CIMB Niaga Syariah juga menghadirkan program campus hiring, yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan lulusan UMY untuk berkarier di sektor perbankan syariah. CIMB Niaga Syariah secara simbolis menyerahkan beasiswa senilai total Rp100 juta kepada 17 mahasiswa berprestasi UMY.
Prof. Nurmandi juga mengajak para mahasiswa memanfaatkan momentum Hayafest 2025 untuk memperluas jejaring profesional dengan para pelaku usaha dan pimpinan lembaga yang hadir.
Hayafest 2025 menjadi simbol penguatan sinergi antara institusi pendidikan dan perbankan syariah, sekaligus wadah bagi mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan dunia usaha dan industri yang berbasis nilai-nilai Islam. (H-2)


















































