(MI/HO)
PT Linknet Tbk mendorong pemerataan akses internet di Indonesia melalui transformasi model bisnis menjadi penyedia infrastruktur jaringan terbuka (open access). Perusahaan nasional itu menargetkan 6 juta sambungan rumah dari jaringan terbuka sekarang sekitar 3-4 juta.
"Target tersebut dapat kita capai sekitar 2-3 tahun lagi atau 2028. Tujuan kami tentu membuat Indonesia menjadi lebih terkoneksi dan memberikan akses internet yang bisa digunakan oleh semua penyedia layanan internet (ISP) untuk memberikan dampak terbaik bagi bangsa," kata Chief People & Corporate Affair Linknet, Yosafat Hutagalung, dalam ajang National Technology Summit 2025, Jakarta, Rabu (5/11).
Ajang National Technology Summit 2025 menjadi perhelatan pertama Linknet dalam 25 tahun perjalanannya. Acara ini digelar sebagai bagian dari tanggung jawab korporasi dan hasil kolaborasi strategis dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).
Forum tersebut mempertemukan para pemimpin industri telekomunikasi dan pembuat kebijakan untuk membahas pembangunan ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum APJII Muhammad Arif mengatakan, penetrasi internet rumah tangga di Indonesia masih tergolong rendah sekitar 18% dari total rumah tangga atau di bawah rata-rata negara ASEAN.
"Masih sangat jauh, masih di bawah 20%. Ini menjadi pekerjaan rumah bersama agar kolaborasi antarpelaku industri bisa terus ditingkatkan," ujar Arif.
Namun, pengguna internet Indonesia saat ini sekitar 80,6% atau naik 1,6% dibandingkan dengan tahun lalu. Sayangnya, penyediaan infrastruktur masih menumpuk di kota besar alias belum merata. (Ant/I-2)


















































