Learning Time Dukung Tumbuh Kembang Anak Lewat Mainan Edukatif

5 hours ago 2
Learning Time Dukung Tumbuh Kembang Anak Lewat Mainan Edukatif Learning Time hadir dengan program bermain berbasis milestone untuk bantu orang tua menstimulasi perkembangan anak optimal sejak 1.000 hari pertama kehidupan.(Learning Time)

PERKEMBANGAN otak anak berlangsung paling pesat pada 1.000 hari pertama kehidupannya, bahkan mencapai hingga 80% dari kapasitas otak dewasa. Karena itu, pemilihan mainan yang tepat di masa emas ini menjadi hal yang sangat krusial.

"Anak membutuhkan stimulasi bermain yang sesuai usia untuk mendukung perkembangan kognitif, motorik, bahasa, dan sosial emosionalnya, bukan sekadar hiburan," ujar Darien Suria, B.Sc Psikologi Anak, Co-Founder Learning Time Indonesia, dalam acara diskusi di Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (15/10/2025)

Namun, banyak mainan di pasaran hanya berfokus pada hiburan tanpa mempertimbangkan nilai pembelajaran. Melihat kebutuhan tersebut, Learning Time hadir dengan pendekatan milestone-based learning, menghadirkan alat stimulasi yang dirancang bersama para ahli pendidikan anak usia dini agar bayi dapat mencapai tahapan tumbuh kembang optimal di rumah.

Darien menjelaskan, yang membedakan Learning Time dengan mainan edukatif lain adalah konsepnya yang menyeluruh.

"Yang membuat kami berbeda adalah kami menciptakan sistem bermain untuk orang tua. Mainan edukatif lain bisa dibeli satu-dua item saja, tapi Learning Time memberikan program bermain lengkap, mengajarkan cara menggunakannya, kapan digunakan, dan bagaimana bermain bersama anak di rumah," tuturnya.

Salah satu program unggulannya, First Steps to Play, ditujukan bagi anak usia 0–30 bulan. Setiap paket program berisi 5–8 alat stimulasi sesuai usia, lengkap dengan panduan untuk orang tua serta milestone checklist agar mereka dapat memantau perkembangan buah hati secara terarah. Seluruh produk dibuat dari bahan alami non-toxic, tersertifikasi SNI dan ISO, serta mendorong aktivitas active play yang aman dan bermakna.

"Semua alat kami memang dirancang untuk digunakan di rumah. Kami bahkan memikirkan situasi rumah saat mendesainnya. Kunci utamanya ada pada panduan orang tua, di dalamnya terdapat penjelasan tentang milestone perkembangan dan aktivitas yang bisa dilakukan," kata Darien.

Tak berhenti di situ, Learning Time juga meluncurkan Storytelling Series, buku bilingual (Indonesia–Inggris) yang disusun berdasarkan tahapan perkembangan anak. Seri ini membantu orang tua mendongeng dengan percaya diri melalui panduan storytelling yang disertakan di setiap buku.

"Orang tua yang percaya diri saat membacakan cerita cenderung lebih sering melakukannya, dan itu sangat baik untuk koneksi otak serta kemampuan bahasa anak," tambahnya.

Darien menilai, karakter orang tua Indonesia sangat sejalan dengan filosofi Learning Time.

"Karena saya sering ke Indonesia seumur hidup saya. Yang saya perhatikan adalah orang tua di sini sangat terlibat dan mau meluangkan waktu untuk anak-anaknya. Itu sangat cocok dengan filosofi Learning Time, yang mendorong bonding dan bermain-belajar di rumah,” ujarnya.

Dalam wawancara bersama media, Darien juga menegaskan bahwa tantangan terbesar Learning Time di Indonesia adalah mengedukasi orang tua tentang perbedaan antara mainan biasa dan alat stimulasi.

"Banyak orang tua belum tahu bahwa permainan sederhana yang tepat justru lebih baik untuk otak anak daripada mainan dengan tombol dan suara otomatis," jelasnya.

Didirikan oleh kakak-beradik Darien dan Frances Suria, Learning Time memulai perjalanannya di Hong Kong pada 2017, lalu hadir di Indonesia sejak 2019. Setelah sukses dengan First Steps to Play (2024), tahun ini mereka resmi meluncurkan Storytelling Series (2025), dan berencana terus memperluas inovasi di tahun mendatang.

Produk Learning Time kini tersedia di Shopee, Tokopedia, TikTok Shop, serta website resmi Learning Time. (RO/Z-2)
 

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |