Ilustrasi(Dok Ist)
PRODUSEN baja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) terus melakukan serangkaian langkah strategis dan transformatif untuk memperkuat fundamental bisnis dan struktur keuangan perusahaan.
Direktur Utama Krakatau Steel Akbar Djohan menyampaikan upaya ini merupakan bagian dari roadmap transformasi perusahaan untuk membangun fondasi kokoh, meningkatkan daya saing, dan memastikan pertumbuhan berkelanjutan di tengah dinamika pasar global yang penuh tantangan.
"Kami menerapkan optimalisasi sumber daya dan produksi, serta aktif mengevaluasi lini bisnis dan anak usaha," kata Akbar, Rabu (29/10).
Langkah ini termasuk meningkatkan efisiensi operasional semua rantai pasok dari hulu ke hilir serta memfokuskan sumber daya pada segmen bisnis yang memiliki prospek pertumbuhan dan kontribusi margin tinggi.
"Strategi ini kami rancang guna menciptakan struktur bisnis yang lebih ramping, gesit, dan profitable. Adanya pemilihan bahan baku, efisiensi energi serta memaksimalkan input serta output segi produksi diharapkan membawa dampak efektif terhadap efisiensi perusahaan," ujarnya.
Di sisi lain, kata Akbar, pihaknya terus menjajaki berbagai inisiatif untuk meningkatkan kesehatan neraca. Restrukturisasi utang jadi salah satu upaya dalam negosiasi ulang pada sejumlah fasilitas kredit dengan kreditur untuk memperoleh pelunasan lebih ringan, memperpanjang jangka waktu jatuh tempo, dan menurunkan beban biaya bunga.
"Sebagai upaya penguatan likuiditas, perseroan terus mengoptimalkan manajemen modal kerja dan arus kas untuk mendukung operasional yang stabil, efisien dan berkesinambungan," jelasnya.
Perseroan juga terus memberi kemudahan akses dan keterbukaan informasi bagi pemegang saham, mendukung program restrukturisasi dan memperkuat struktur permodalan perusahaan.
Transformasi aspek keuangan pun diterapkan ke level karyawan seperti pengurangan biaya tak produktif antara lain tidak ada meeting di hotel hingga mengurangi biaya perjalanan dinas.
"Transformasi dan restrukturisasi sejak 2019 ini berdampak positif. Perusahaan berdaya saing tinggi tak lepas dari komitmen meningkatkan efisiensi dan produktivitas di semua lini operasi," katanya.
Tidak hanya daya saing, upaya dan inovasi dilakukan melalui investasi dalam pemeliharaan fasilitas produksi, adopsi teknologi, dan penerapan praktek industri terbaik untuk menekan biaya produksi dan meningkatkan kualitas produk.
"Hasilnya, baja kami mencapai pada kepercayaan pasar global mulai dari Asia, Australia, Eropa, Timur Tengah, hingga Amerika Serikat. Terbaru, perseroan mencapai rekor ekspor produk cold rolled coil sebesar 54.247 ton ke Spanyol pada September lalu," jelas Akbar.
Semangat efisiensi sesuai kebijakan Danantara Indonesia melalui edaran No S-063/DI-BP/VII/2025 terkait kinerja anggota dewan komisaris BUMN dan anak usahanya juga terus dilakukan.
Perusahaan, menurut Akbar, merestrukturisasi organisasi dan menerapkan manajemen waktu karyawan agar tugas selesai secara efektif dan efisien.
"Langkah-langkah ini jadi fondasi amat penting guna membawa perusahaan ke era baru lebih kuat dan berkelanjutan. Kami tidak hanya fokus untuk penyelesaian tantangan keuangan jangka pendek, tetapi juga membangun perusahaan yang resilient, kompetitif dan terpercaya," kata Akbar yang juga Chairman Indonesia Iron & Steel Industry Association (IISIA) dan Chairman Asosiasi Logistik & Forwarder Indonesia (ALFI/ILFA) tersebut.
Akbar menambahkan semua pihak termasuk pemerintah, kreditur, dan mitra bisnis, sebagai faktor kunci perjalanan transformasi perusahaan menuju industri strategis nasional berdaya saing tinggi.
"Dengan fondasi bisnis dan keuangan yang semakin kokoh, kami bertekad memenuhi kebutuhan baja dalam negeri, berkontribusi pada pembangunan nasional dan meningkatkan nilai bagi pemegang saham dan semua pemangku kepentingan," pungkasnya. (H-2)


















































