
HARI Pangan Sedunia di Kota Sukabumi, Jawa Barat, menjadi momentum mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan. Pasalnya, luas lahan pertanian yang terbatas, membuat pasokan pangan di wilayah tersebut masih mengandalkan dari daerah lain.
Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki menuturkan, pemenuhan kebutuhan pangan di Kota Sukabumi belum sepenuhnya tercukupi. Terutama komoditas beras yang selama ini produksinya masih sangat sedikit.
"Produksi beras kita masih sangat rendah. Baru bisa mencukupi sekitar 30% dari kebutuhan masyarakat," ungkapnya di sela peringatan Hari Pangan Sedunia di Taman Cikondang, Kamis (16/10).
Kondisi ini, lanjut dia, jadi tantangan yang harus segera diatasi. Salah satunya dengan melakukan diversifikasi dan intensifikasi pangan.
"Kita harus banyak melakukan inovasi agar kebutuhan pangan masyarakat bisa terpenuhi sesuai kebutuhan," pungkasnya.
Hari Pangan Sedunia di Kota Sukabumi diperingati dengan melaksanakan kegiatan gerakan pangan murah serentak. Kegiatannya merupakan kerja sama Pemerintah Kota Sukabumi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Selain mengendalikan laju inflasi, kegiatan itu juga untuk mempertegas komitmen menguatkan kolaborasi mewujudkan ketahanan pangan di Kota Sukabumi.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi Adrian Hariadi, menambahkan berdasarkan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat, peringatan Hari Pangan Sedunia dilaksanakan serentak pada 16 Oktober. Pada kegiatan itu, digelar gerakan pangan murah yang menjual berbagai kebutuhan masyarakat.
"Terutama kebutuhan sembako, termasuk juga produk UMKM, sehingga kegiatan ini menjadi ajang promosi bagi UMKM," kata Adrian.
Pada momen itu dibuka pula beberapa layanan publik seperti administrasi kependudukan. Antusiasme masyarakat pun cukup tinggi.