Ilustrasi(Antara)
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 27 Oktober 2025, dibuka melemah sebesar 3 poin atau 0,02% menjadi Rp16.605 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.602 per dolar AS. Kendati demikian, nilai tukar rupiah hari ini diprediksi bergerak menguat di tengah optimisme perundingan perdagangan Tiongkok dengan Amerika Serikat (AS).
"Menurut AS, telah disetujui rangka dasar untuk pembahasan. Namun seperti sebelum-sebelumnya, hal-hal tersebut, termasuk konfirmasi pertemuan Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump hanya disampaikan oleh pihak AS, dan tidak dikonfirmasi oleh Tiongkok. Investor juga was-was apabila bisa juga terjadi kegagalan mencapai kesepakatan," ujar Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong.
Donald Trump dilaporkan akan bertemu Xi Jinping pada pekan depan. Mereka dijadwalkan bakal bertemu pada 30 Oktober 2025 di sela Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC/Asia-Pacific Economic Cooperation) di Korea Selatan. Kedua pemimpin negara disebut akan membicarakan isu perdagangan dan tarif antara kedua negara, serta persoalan terkait Taiwan.
Sentimen lain yang berpotensi membuat rupiah menguat berasal dari data inflasi AS menunjukkan moderasi, sehingga meningkatkan prospek pemangkasan suku bunga The Fed.
Tercatat, inflasi September AS naik 0,3%, lebih rendah dari perkiraan di sekitar 0,4%. Secara year on year (yoy), inflasi naik menjadi 0,3%, di bawah perkiraan yang sebesar 4,1%. Begitu pula inflasi inti hanya naik 0,2%, dibandingkan perkiraan 0,3%.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, kurs rupiah hari ini diperkirakan berkisar Rp16.550-Rp16.650 per dolar AS. (Ant/E-3)


















































