Kunjungi Jepang, Trump Sanjung PM Baru Sanae Takaichi

3 hours ago 1
Kunjungi Jepang, Trump Sanjung PM Baru Sanae Takaichi Donald Trump.(Al Jazeera)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump tiba di Tokyo pada Senin (27/10) dalam rangkaian tur Asia yang berfokus pada perdagangan dan hubungan ekonomi. Perdana Menteri baru Jepang Sanae Takaichi berharap pertemuan perdana mereka dapat membuka hubungan pribadi yang hangat dan membantu meredakan ketegangan dagang antara kedua negara.

Dalam perjalanan menuju Jepang, ia didampingi Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Menteri Keuangan Scott Bessent, dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer.

"Saya mendengar hal-hal yang fenomenal tentang Takaichi," kata Trump kepada wartawan di dalam pesawat kepresidenan Air Force One. Ia pun menyinggung hubungan baiknya dengan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe.

"Ini akan sangat baik. Itu sangat membantu Jepang dan Amerika Serikat," sebutnya.

Setibanya di Tokyo, Trump langsung menuju Istana Kekaisaran untuk bertemu Kaisar Naruhito. Pertemuan sekitar setengah jam itu digambarkan Gedung Putih sebagai kunjungan kehormatan. 

Kaisar menyambut Trump dengan senyum dan jabat tangan sebelum keduanya berfoto bersama dan berbincang singkat di ruang utama istana.

Kunjungan ke Jepang menjadi lanjutan dari agenda Trump di Malaysia sehari sebelumnya. Di sana, ia menghadiri KTT ASEAN ke-47 dan menyaksikan penandatanganan perjanjian gencatan senjata antara Thailand dan Kamboja. Trump juga mengumumkan kesepakatan dagang awal dengan Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Vietnam.

Setelah kunjungan ke Jepang, Trump dijadwalkan mengakhiri tur Asia-nya di Korea Selatan. Ia juga menyatakan kesiapan untuk memperpanjang lawatannya jika ada peluang bertemu pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. "Jika dia ingin bertemu, saya akan berada di Korea Selatan," kata Trump kepada wartawan.

Dalam kesempatan yang sama, Trump menolak ide untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden di masa depan. "Saya akan diizinkan melakukannya, tetapi saya tidak akan melakukannya,” ujarnya. 

“Saya pikir orang-orang tidak akan menyukainya. Terlalu manis. Tidak, itu tidak benar," tambahnya.

Trump juga memuji Rubio dan JD Vance sebagai figur potensial bagi Partai Republik di masa depan. "Saya pikir jika mereka membentuk kelompok, itu tidak akan terbendung." 

Selain isu dagang, lawatan ini juga dibayangi oleh ketegangan geopolitik di kawasan, termasuk situasi di Laut Cina Selatan dan masa depan Taiwan. Namun fokus utama Trump tetap pada perdagangan dan upayanya memperkuat ekonomi domestik dengan prinsip America First.

Ia kerap menggunakan ancaman tarif untuk menekan mitra dagang dan mendorong relokasi industri ke AS. Namun, kewenangannya untuk memberlakukan tarif sepihak masih diperdebatkan dan kini menunggu keputusan Mahkamah Agung yang akan menentukan batas kekuasaan eksekutif dalam kebijakan perdagangan. (CBS/I-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |