
GUBERNUR Bali Wayan Koster memperingatkan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali agar tidak melakukan hal terlarang di internal kantor masing-masing.
Peringatan itu disampaikan Koster saat melantik para pejabat para eselon IV dan V Pemprov Bali di Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali, Senin (2/6). Ini kedua kalinya Koster menyebutkan adanya kasus perselingkungan. Sebelumnya, peringatan itu juga disampaikan Koster saat memberikan SK bagi 4.351 pegawai PPPK di Gedung Art Center Denpasar, Rabu (28/5) lalu.
Pada kedua moment yang dihadiri oleh seluruh ASN dan para kepala dinas dan kepala badan di lingkungan Pemprov Bali tersebut, Koster secara terbuka menyampaikan agar seluruh ASN tidak membuat masalah di lingkungan kerja di kantornya dengan perbuatan selingkuh.
Bahkan terang-terangan Koster menyebut ada dua instansi yakni di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) yang sekarang berubah nama menjadi Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BKPSDM). Satunya lagi adalah Disdikpora Bali.
"Saya sudah tahu orang-orang yang selingkuh. Cuma saya tidak mau sebut nama. Ada di Disdikpora Bali, ada juga di BKD. Siapa yang selingkuh dan siapa yang diajak selingkuh saya sudah tahu. Stop itu. Awas! Ada yang main selingkuh, mencoreng citra institusi pemerintah. Saya akan berhentikan kepala dinasnya, dan pegawai yang bersangkutan," ujarnya dengan suara tinggi.
Siap mengecek
Kepala BKPSDM Ketut Lihadnyana saat dikonfirmasi oleh beberapa awak media mengaku belum ada laporan soal selingkuh. Namun dia berjanji akan mengecek kebenaran informasi tersebut sebab kasus perselingkuhan sulit diketahui bila tidak ada bukti dan saksi yang valid. Identitas ASN yang melakukan tindakan tak terpuji itu hingga saat ini belum diketahui.
Selama ini belum ada laporan soal hubungan terlarang dalam satu instansi. Sebab definisi selingkuh itu bila salah satunya atau bahkan keduanya sudah memiliki pasangan pernikahan. "Kami akan cek soal ASN yang diduga selingkuh. Bila ada, dengan bukti dan saksi yang valid maka sanksi bisa ringan, sedang dan berat hingga pemecatan," ujarnya.
Namun ia menegaskan bahwa peringatan Gubernur Bali itu merupakan ajakan agar seluruh ASN untuk tidak melakukan hal-hal yang merugikan dirinya sendiri dan citra institusi. Koster juga meminta agar seluruh ASN lebih fokus pada kinerja untuk mendukung dan menyukseskan seluruh program pemerintah baik yang berasal dari pusat hingga provinsi dan kabupaten.
Khusus di Bali, sudah ada panduan dalam visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang sudah dijelaskan terus menerus agar dipahami oleh seluruh ASN. Penegasan Koster untuk tidak selingkuh adalah bentuk perhatian pimpinan terhadap bawahannya. (E-2)