Korban Serangan Udara Israel Bertambah, Tewaskan 50 Warga Gaza

4 hours ago 4
Korban Serangan Udara Israel Bertambah, Tewaskan 50 Warga Gaza Serangan udara Israel ke Jalur Gaza di tengah gencatan senjata(AFP)

SEDIKITNYA 50 orang tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza menurut laporan Dinas Pertahanan Sipil Gaza, Rabu (29/10). Juru bicara Dinas Pertahanan Sipil, Mahmud Bassal, menyebut serangan tersebut sebagai pelanggaran nyata dan terang-terangan terhadap kesepakatan gencatan senjata.

Dia mengatakan korban tewas termasuk 22 anak-anak, sejumlah perempuan, dan warga lanjut usia. Sekitar 200 orang lainnya dilaporkan luka-luka.

“Serangan Israel menargetkan tenda-tenda pengungsi, rumah warga, serta area di sekitar rumah sakit di Jalur Gaza,” ujar Bassal kepada AFP.

Militer Israel mengonfirmasi serangan dilancarkan setelah seorang tentaranya, Yona Efraim Feldbaum tewas ketika kendaraan teknik yang dikendarainya terkena tembakan di Rafah. Menurut pejabat militer Israel, beberapa rudal antitank kemudian ditembakkan ke arah kendaraan lapis baja lain milik pasukan di lokasi.

Hamas membantah keterlibatan dalam insiden tersebut dan menegaskan komitmennya terhadap gencatan senjata yang dimediasi AS.

Presiden Donald Trump, yang sedang melakukan kunjungan ke Asia, membela langkah Israel dengan mengatakan negara itu berhak membalas serangan. Namun, ia yakin tidak ada yang akan menggagalkan gencatan senjata ini.

Rumah Sakit Al-Shifa, fasilitas kesehatan terbesar di Gaza, melaporkan salah satu serangan mengenai halaman belakang rumah sakit. Rumah Sakit Al-Awda mengatakan telah menerima beberapa jenazah, termasuk empat anak-anak dari kamp pengungsi Nuseirat yang menjadi sasaran bom.

“Kami baru saja mulai bernapas lagi, mencoba membangun hidup setelah perang, lalu pengeboman kembali terjadi,” kata Khadija al-Husni, warga kamp pengungsi Al-Shati.

“Ini kejahatan. Tidak bisa sekaligus ada gencatan dan perang. Anak-anak tak bisa tidur; mereka pikir perang sudah berakhir," ujarnya.

Hamas mengumumkan penundaan penyerahan jenazah salah satu sandera yang semula dijadwalkan pada Selasa karena alasan eskalasi serangan Israel menghambat pencarian dan evakuasi jenazah. Sementara itu, warga Gaza mengaku kembali diliputi ketakutan.

“Inilah yang paling kami khawatirkan, kembalinya perang. Saya sudah menduganya. Israel selalu mencari alasan untuk memulai lagi," ujar seorang warga Gaza, Jalal Abbas. (Z-10)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |