Korban Meninggal Jatuhnya Crane Lift Proyek RS PKU Muhammadiyah Blora Menjadi 5 Orang

3 days ago 4
Korban Meninggal Jatuhnya Crane Lift Proyek RS PKU Muhammadiyah Blora Menjadi 5 Orang Crane lift pada proyek pembangunan pengembangan RS PKU Muhammadiyah Blora jatuh merengut 5 korban meninggal dan 8 orang luka.(MI/Akhmad Safuan)

SETELAH menjalani perawatan, satu korban jatuhnya crane lift proyek pembangunan gedung RS PKU Muhammadiyah Blora meninggal dunia. Jumlah korban meninggal dalam kasus ini menjadi lima orang.

Korban tersebut meninggal dunia pada Sabtu (8/2) lalu, dalam perawatan di rumah sakit. Korban meninggal dunia akibat peristiwa itu adalah Fadil, Marsono, Jami, Tri Wiji, dan terakhir Rinduan. Semuanya adalah warga Blora.

Meskipun belum menetapkan tersangka dalam kasus jatuhnya crane lift tersebut, kepolisian masih terus melakukan penyelidikan terhadap kasus yang cukup menghebohkan tersebut. Guna memperlancar penyelidikan kasus itu, pembangunan pengembangan Gedung RS PKU Muhammadiyah Blora untuk sementara dihentikan.

"Ya, kita baru saja mendapat kabar satu lagi korban crane lift jatuh pada proyek pembangunan pengembangan Gedung RS PKU Muhammadiyah Blora meninggal dunia," kata Kepala Seksi Humas Polres Blora Ajun Komisaris Gembong Widodo Minggu (9/3).

Korban terakhir menyusul empat rekannya meninggal dunia, lanjut Gembong Widodo, atas nama Rinduan merupakan warga Desa Greneng, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora. Shingga dari 13 korban dalam kecelakaan kerja tersebut, lima orang meninggal dan delapan orang mengalami luka serta harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Menurut Gembong, korban kelima diketahui meninggal saat perawatan di RS PKU Muhammadiyah Blora. Sebelumnya korban Rinduan sempat dirawat di rumah sakit tersebut setelah musibah jatuhnya crane lift, namun melihat kondisi luka serius, korban kemudian dirujuk ke RS Mawardi Solo Selana beberapa pekan lamanya dan kemudian sudah diperbolehkan pulang ke rumah.

Namun pada Kamis (6/3), ungkap Gembong Widodo, korban kembali dirawat di RS PKU Muhammadiyah Blora dan meninggal di rumah sakit tersebut pada pukul 08.10 WIB. 

"Terhadap kasus tersebut polusi sudah memeriksa sejumlah saksi dan melakukan penyelidikan dengan menurunkan tim labfor dari Polda Jawa Tengah, masih dilakukan pendalaman," imbuhnya. 

Sebelumnya, crane lift proyek pembangunnan RS PKU Muhammadiyah jatuh pada Sabtu, 8 Februari 2025 lalu. Saat beroperasi, ada 13 orang yang menggunakan lift tersebut. Seluruh biaya perawatan para korban ditanggung sepenuhnya oleh pihak RS PKU Muhammadiyah Blora. RS PKU Muhammadiyah Blora pun berjanji terbuka dan transparan terhadap proses penyelidikan kasus ini. (AS/E-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |