
WAKAPOLRI Komjen Ahmad Dofiri mendorong setiap korban kekerasan dan eksploitasi untuk berani bersuara. Hal itu disampaikannya dalam acara kampanye #RiseAndSpeak.
"Kampanye ini bertujuan untuk mendorong masyarakat berbicara, melaporkan, dan bertindak terhadap segala bentuk kekerasan dan eksploitasi, khususnya yang terjadi dalam keluarga, komunitas, serta sektor tenaga kerja," kata Wakapolri dalam keterangannya, Jumat (28/2).
Dofiri mengatakan Polri berkomitmen memperkuat peran dalam pencegahan, penindakan, dan pemulihan bagi korban kekerasan serta eksploitasi. Hal ini dibuktikan dengan pembentukan Direktorat Tindak Pidana Perempuan dan Anak serta Pidana Perdagangan Orang (Dittipid PPA-PPO). Wakapolri menaruh harapan dan optimisme luar biasa atas keberadaan Direktorat baru tersebut.
Dofiri menekankan bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak serta perdagangan orang masih menjadi tantangan besar di masyarakat. Oleh karena itu, Polri berkomitmen untuk terus memperkuat upaya pencegahan dan penanganan kasus-kasus tersebut.
"Hari ini, kita tidak hanya sekadar meluncurkan kampanye, tetapi juga membangun sebuah gerakan sosial yang melibatkan seluruh elemen masyarakat,” kata jenderal polisi bintang tiga itu.
Kampanye #RiseAndSpeak ini hadiri perwakilan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA), Kementerian Sosial, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) , dan sejumlah lembaga lainnya. Dhofiri menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektoral dalam penanganan kasus kekerasan dan eksploitasi.
"Dengan adanya koordinasi yang lebih erat antara Polri dan seluruh pemangku kepentingan, kita dapat memastikan penanganan kasus ini berjalan lebih efektif dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat," tegas Wakapolri.
Terakhir, Dofiri mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan kampanye #RiseAndSpeak bukan hanya sebagai sebuah inisiatif sesaat, tetapi sebagai bagian dari gerakan nasional yang berdampak nyata. Ia juga menegaskan kembali komitmen Polri untuk terus memberikan perlindungan terbaik bagi perempuan dan anak, dengan harapan terwujudnya lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan.
"Diam itu emas, tetapi berbicara untuk kebaikan dan kebenaran, terlebih lagi dalam menentang tindak kekerasan, kilatnya melebihi kilau berlian," pungkas mantan Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri itu. (Yon/P-2)