7 Mitos dan Fakta Imunisasi: Ternyata Masih Banyak yang Menyesatkan!

5 hours ago 4
 Ternyata Masih Banyak yang Menyesatkan! Fakta dan mitos tentang imunisasi(Freepik)

IMUNISASI merupakan langkah penting untuk melindungi tubuh dari berbagai penyakit menular. Sayangnya, masih banyak beredar mitos-mitos menyesatkan yang membuat sebagian orang ragu untuk melakukan vaksinasi. Agar tidak salah paham, mari kita kupas tuntas 7 mitos dan fakta imunisasi berikut ini!

1. Vaksin Menyebabkan Autisme

Mitos: Banyak orang percaya bahwa vaksin, terutama vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella), dapat menyebabkan autisme.

Fakta: Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini. Penelitian yang dulu mengaitkan vaksin dengan autisme telah terbukti cacat dan ditarik dari publikasi. Lembaga seperti WHO dan CDC menegaskan bahwa vaksin aman dan tidak menyebabkan autisme.

2. Imunisasi Tidak Diperlukan Karena Penyakit Sudah Jarang

Mitos: Karena penyakit seperti polio dan campak sudah jarang, imunisasi dianggap tidak perlu lagi.

Fakta: Penurunan cakupan imunisasi dapat menyebabkan munculnya kembali wabah penyakit yang telah hampir punah. Imunisasi tetap sangat diperlukan untuk menjaga kekebalan populasi.

3. Vaksin Mengandung Bahan Berbahaya

Mitos: Ada yang percaya vaksin mengandung zat berbahaya seperti merkuri atau formalin.

Fakta: Semua vaksin yang beredar telah melalui uji klinis ketat dan mendapat persetujuan dari badan pengawas seperti BPOM. Kandungan bahan tambahan dalam vaksin berada dalam kadar yang sangat kecil dan terbukti aman.

4. Imunisasi Menyebabkan Demam Tinggi atau Penyakit Serius

Mitos: Setelah vaksinasi, anak bisa mengalami demam tinggi dan bahkan sakit berat.

Fakta: Demam ringan atau kemerahan di tempat suntikan adalah reaksi normal dan menunjukkan sistem imun bekerja. Reaksi serius sangat jarang terjadi dan jauh lebih ringan dibandingkan bahaya dari penyakit yang dicegah.

5. ASI Bisa Menggantikan Imunisasi

Mitos: Memberikan ASI eksklusif saja sudah cukup untuk melindungi anak dari penyakit.

Fakta: Meski ASI mengandung antibodi alami, ia tidak menggantikan kekebalan spesifik yang diberikan vaksinasi. Imunisasi tetap dibutuhkan untuk perlindungan optimal terhadap penyakit berbahaya.

6. Imunisasi Hanya Diperlukan untuk Anak-anak

Mitos: Imunisasi cukup dilakukan di masa kanak-kanak saja.

Fakta: Orang dewasa juga membutuhkan imunisasi untuk melindungi diri dari penyakit seperti influenza, hepatitis, dan tetanus. Lansia bahkan sangat dianjurkan mendapatkan vaksin tertentu.

7. Imunisasi Melemahkan Sistem Imun

Mitos: Vaksin membuat tubuh menjadi lebih lemah terhadap penyakit.

Fakta: Sebaliknya, vaksin memperkuat sistem imun dengan melatih tubuh mengenali dan melawan infeksi. Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa vaksin melemahkan kekebalan tubuh.

Pentingnya Melawan Hoaks tentang Imunisasi

Misinformasi atau hoaks tentang imunisasi menjadi tantangan besar dalam dunia kesehatan. Edukasi yang benar dari sumber terpercaya sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap program imunisasi.

Dengan mengetahui fakta-fakta ini, mari kita dukung imunisasi untuk melindungi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat luas dari ancaman penyakit berbahaya. (Kemenkes/Z-10)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |