
UNIVERSITAS Diponegoro (Undip), Bina Nusantara (Binus) University dan Stem Cell and Cancer Research (SCCR) Indonesia menjalin kerja sama untuk mendorong inovasi di bidang pendidikan dan industri.
Dalam satu kegiatan ini, Undip menghasilkan 2 nota kesepahaman dan 5 PKS di bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kerja sama dengan Industri ini merupakan upaya Undip terlibat nyata dalam pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah
Peresmian kerja sama ini dilaksanakan Kamis, (24/4) di Gedung Widya Puraya, kampus Undip Tembalang. Dalam acara ini, hadir Rektor Undip, Suharnomo, Rektor Binus University, Nelly, Vice President of Binus Higher Education & Professional Services, Harjanto Prabowo, Founder and Commissioner Stem Cell and Cancer Research (SCCR) Indonesia, Agung Putra, Dekan Undip meliputi Fakultas Peternakan dan Pertanian, Fakultas Psikologi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, dan Fakultas Kedokteran, beserta tim dan tamu undangan.
Rektor Undip, Suharnomo, dalam sambutannya menyatakan bahwa hadirnya seluruh pihak di sini adalah karena adanya kesamaan visi dan misi. “We are committed for humanity and to the community. Integritas itu penting dalam keilmuan dan berperilaku,” tuturnya.
Suharnomo juga mengatakan saat ini Undip fokus dalam beberapa agenda untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Jawa Tengah dengan kolaborasi di berbagai bidang, termasuk kerja sama yang diresmikan pada hari ini.
Sementara itu, Rektor Binus University, Nelly, menyampaikan hal yang sama bahwa kolaborasi ini merupakan sebuah kehormatan dan titik awal dalam menciptakan komitmen bersama. “Ini langkah kita untuk memperkuat jejaring akademisi dan membangun sinergi antara dunia akademik dan dunia industri. Akan ada transfer knowledge sebagai hasil dari kerja sama ini, untuk mahasiswa dan dosen, bersama-sama kita menghasilkan hal baik untuk masyarakat. Kita dorong terbentuknya inovasi dan juga peningkatan SDM unggul untuk menyongsong Indonesia emas 2045,” ujarnya.
Founder and Commissioner Stem Cell and Cancer Research (SCCR) Indonesia Agung Putra, mengapresiasi upaya penguatan SDM yang selama ini telah dilakukan oleh perguruan tinggi. Ia menyebutkan, “Sebagai industri farmasi, kami akan mengambil peran hilirisasi produk untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Saat ini, SCCR Indonesia bukan hanya laboratorium, kami telah mendapatkan approval dari BPOM sebagai industri farmasi,” ujarnya.
SCCR Indonesia menjadi CGMP (Current Good Manufacturing Practice) yang memiliki kapasitas produksi dan komersialisasi obat-obatan. Karena itulah SCCR Indonesia menggandeng UNDIP dan Binus University untuk menciptakan inovasi dan produk baru.
Sesi diskusi
Selanjutnya yaitu sesi diskusi yang dipimpin Dian Wahyu Harjanti, selaku Direktur Inovasi, Hilirisasi, dan Kerja Sama Undip. Dalam diskusi, dirinya menyatakan bahwa kerja sama yang diresmikan hari ini berdasarkan diskusi panjang. Diskui mengenai inovasi, hilirisasi dan komersialisasi produk ini diikuti oleh dosen dan peneliti yang hadir secara langsung maupun daring melalui Zoom meeting. Dari diskusi ini menghasilkan 2 Nota Kesepahaman dan 5 perjanjian kerja sama sebagaimana terdata di bawah ini.
Adapun penandatanganan Nota Kesepahaman meliputi (1) Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Undip dan SCCR Indonesia tentang Pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi; (2) Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Binus University dan SCCR Indonesia tentang Kerja Sama meliputi Internship, Seminar, Workshop, dan Pengembangan Kurikulum. (E-2)