
DAMPAK banjir yang melanda Kelurahan Derwati, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, membuat warga yang mengungsi mulai terserang terserang berbagai macam penyakit. Sudah satu pekan, lokasi ini terendam banjir.
Adanya gangguan kesehatan warga itu diketahui setelah korban banjir melakukan pemeriksaan ke Posko Kesehatan yang disiapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung di sekitar lokasi banjir.
“Ada sekitar 248 orang yang diobati. Penyakit terbanyak gatal-gatal, pegal-pegal, batuk pilek, demam dan diare. Warga yang diobati tersebut,
dari RW 12 Derwati 37 orang, RW 06 Derwati 109 orang, RW 06 Mustika Mekarjaya 18 orang. RW 08 Derwati 33 orang, RW 06 Empang Pojok 33 orang dan RW 01 BIR Mekarjaya 18 orang,” kata Kepala Dinkes Kota Bandung, Anhar Hadian, Rabu (12/3).
Menurut dia, untuk pemeriksaan, tahap pertama mereka datang ke pos kesehatan diobati disitu, lalu disuruh kontrol beberapa hari kemudian dan juga diberian edukasi agar semaksimal mungkin bisa menjaga kebersihan. Dengan kondisi yang masih banjir seperti saat ini, tidak ada jaminan mereka bakal bisa langsung sembuh, apalagi jika terus-terusan tubuhnya terkena air banjir yang kotor.
Saat ini posko yang disiapkan di Derwati, ada dua yakni di depan ada satu dan di dalam RW 03 ada satu. Jika korban banjir perlu dirujuk, maka pihaknya akan merujuk ke rumah sakit.
“Tapi sampai sekarang Alhamdulillah belum ada satupun yang dilaporkan dirujuk. Nanti kalau air sudah surut. Kalau sekarang kan masih
suasana tegang. Saat air surut mereka pasti bersih-bersih, saat sudah selesai baru akan terasa. Untuk menangani korban banjir ini, kami sudah menyediakan sejumlah tenaga kesehatan dari puskesmas,” ungkapnya.
Berdasarkan data Diskar PB Kota Bandung, setidaknya ada 120 rumah atau 90 KK dengan total 270 jiwa di Perumahan De Marrakesh, RT 5/7, Kelurahan Derawati yang terendam dengan ketinggian air sekitar 30 sentimeter. Banjir juga masih merendam Jalan Bandung Inten sepanjang 300 meter dan ada 60 rumah warga di titik ini yang juga turut
terdampak.
Sementara itu Wakil Wali Kota Bandung, Erwin menjelaskan, untuk mengatasi banjir tersebut, pemerintah daerah telah menyiapkan beberapa
solusi. Di antaranya membuat sodetan supaya air ini bisa mengalir keluar, lalu disalurkan lewat Cinambo tol air.
Selanjutnya akan membuat kolam retensi di Riung Bandung dan penyedotan. Dalam menyiapkan solusi penanganan banjir tersebut, pihaknya didampingi oleh para ahli di bidangnya agar bisa efektif dalam menangani masalah banjir ini.