Ketua Umum PBMT Indonesia Mursida Rambe.(dok.Istimewa)
DINAMIKA global yang tengah terjadi saat ini tengah bergejolak. Hal itu bisa diibaratkan seperti masa perang antara Bizantium dan Persia, Islam kemudian muncul sebagai alternatif peradaban baru.
“Hari-hari ini, perang budaya, fisik, dan finansial sedang berlangsung. Harga emas meningkat tajam, sementara dolar kehilangan kendali. Dunia ke depan akan menuju sistem multi-currency,” kata Wali Amanah Saat Suharto pada pelantikan Majelis Pengurus Pusat (MPP) dan Majelis Pengurus Wilayah (MPW) Perhimpunan Baitul Maal Wa Tamwil (PBMT) Indonesia periode 2025-2030 di Yogyakarta, melalui keterangan resmi Senin (3/10).
Menurutnya, Indonesia kini berada pada fase politik dan ekonomi yang menantang. Saat juga menegaskan bahwa koperasi dan lembaga keuangan mikro seperti BMT memegang peran penting dalam sistem ekonomi nasional.
“Koperasi menempati posisi vital. Ini peluang besar. Walau banyak tantangan dan kontraksi di sektor keuangan, kita harus tetap kuat dan solid. Jangan sampai para aktivis BMT kehilangan semangat,” tegasnya.
Ia berharap BMT mampu menjadi alternatif lembaga keuangan syariah yang tangguh. “Islam seharusnya menjadi kekuatan ekonomi, bukan hanya ideologi. Mari bersama memperkuat BMT agar menjadi model ekonomi rakyat berbasis syariah,” ujarnya.
Saat menambahkan bahwa sebelumnya telah dilakukan rapat perdana Majelis Wali Amanah pada 31 Oktober. Rapat tersebut dihadiri lengkap oleh seluruh anggota wali amanah, yaitu Eri Sudewo, Saat Suharto, Muhammad Ridwan, Siswanto, dan Bambang Edi Asmoro.
“Alhamdulillah, lima wali amanah hadir semua. Rapat juga dihadiri MPP, Ibu Rambe dan Pak Budi Santoso, yang memberikan keputusan penting terkait kepengurusan periode 2025–2030. Keputusan ini telah melalui Majelis Wali Amanah dan akan disampaikan MPP kepada khalayak,” ujar Saat.
Ketua Umum PBMT Indonesia Mursida Rambe menegaskan kembali visi besar organisasi sebagai soko guru perekonomian rakyat yang produktif dan sejahtera. “Haluan Perhimpunan BMT Indonesia 2025–2045 telah ditetapkan sebagai arah perjuangan kita. Cita-cita besar ini ingin menjadikan BMT sebagai kekuatan ekonomi rakyat yang berakar pada prinsip syariah dan berdaya saing global,” katanya.
Rambe menekankan pentingnya tata kelola yang baik (good governance) untuk mewujudkan visi tersebut. “Tata kelola yang modern, transparan, dan akuntabel harus menjadi komitmen seluruh anggota. Dari 342 anggota PBMT Indonesia, kami berharap semuanya patuh terhadap aturan dan kebijakan organisasi,” ujarnya.
Ia juga berpesan kepada MPP dan MPW untuk serius dalam menjalankan amanah organisasi. “Saya bangga karena teman-teman MPP sangat serius. Hampir tidak pernah absen dalam rapat bulanan. Kami berharap semangat ini juga diteladani oleh MPW di seluruh Indonesia,” tambahnya. (Cah/P-3)


















































