Konsep Efisiensi Ruang Jadi Daya Tarik Baru Hunian di Serpong

7 hours ago 4
Konsep Efisiensi Ruang Jadi Daya Tarik Baru Hunian di Serpong Head of Marketing Summarecon Serpong, Ferry Susanto (Kiri); Executive Director Summarecon Serpong, Albert Luhur (Tengah), dan GM Planning & Design Summarecon Serpong, Rachmat Taufick Hardi .(Dok. MI)

DI tengah pelemahan daya beli dan perubahan perilaku konsumen pascapandemi, geliat pasar hunian premium justru menunjukkan arah baru. Bukan lagi soal rumah besar, melainkan kualitas hidup yang efisien, sehat, dan berteknologi tinggi.

End-user sekarang lebih selektif. Mereka mencari kualitas, bukan ukuran,” ujar Executive Director Summarecon Serpong, Albert Luhur, di Kawasan Summarecon Serpong, Kemarin. 

Ia menilai pasar kelas menengah atas kini menginginkan hunian praktis, mudah dirawat, namun tetap bernilai investasi tinggi.

Pergeseran ini, kata Albert, mencerminkan perubahan arah industri properti setelah dua tahun penuh tekanan akibat perlambatan ekonomi dan tingginya suku bunga KPR. 

“Developer besar kini menahan ekspansi ke segmen masif dan beralih pada proyek yang lebih terukur, dengan desain efisien, energi hemat, serta fitur berteknologi pintar,” ujarnya.

Hunian Premium dalam Skala yang Rasional

Albert mengatakan, Summarecon Serpong menanggapi tren tersebut melalui peluncuran Cluster Heron, Tipe Ardea, hunian tiga lantai di kawasan The Springs, Summarecon Serpong. Hunian ini menyasar konsumen end-user yang mengutamakan kenyamanan dan efisiensi, bukan sekadar ukuran bangunan.

Head of Marketing Summarecon Serpong, Ferry Susanto, mengatakan, Ardea, ditawarkan mulai Rp5,3 miliar untuk tipe 9x16 meter hingga Rp13,6 miliar untuk tipe 11x19 meter. Dari total 208 unit yang dipasarkan, lebih dari separuh sudah terjual, mencerminkan tingginya minat pada segmen baru yang disebut Summarecon sebagai compact luxury.

Menurut Ferry, pergeseran ini juga dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup masyarakat urban yang semakin dinamis.

“Konsumen sekarang ingin rumah yang keren tapi tidak repot mengurusnya. Kata kuncinya, rumah sultan tapi praktis,” ujarnya.

Ferry menambahkan, tipe hunian seperti Ardea dengan luas 9x16 hingga 11x19 meter dinilai paling pas dengan kebutuhan pasar saat ini.

“Ukuran ini efisien, tidak terlalu besar, tapi tetap bisa mengakomodasi ruang keluarga luas, kamar orang tua di lantai bawah, dan area anak di atas,” katanya.

Dari Simbol Status ke Smart Living

Fenomena seperti Ardea menandai perubahan fundamental di sektor properti Indonesia. Data internal pengembang menunjukkan penjualan rumah berukuran besar mulai stagnan, sementara permintaan untuk rumah menengah dengan kualitas tinggi justru meningkat.

Konsumen pascapandemi, terutama profesional muda dan keluarga urban, kini lebih menghargai hunian efisien dengan biaya perawatan rendah. Faktor keberlanjutan seperti penggunaan panel surya di beberapa proyek Summarecon juga menjadi nilai tambah baru di pasar premium.

Albert menyebut perubahan ini sebagai bagian dari evolusi pasar. “Tinggal di Ardea menjadi pilihan terbaik karena menawarkan ketenangan, gaya hidup sehat, dan kemudahan akses,” ujarnya. (Z-10)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |