
PERDANA Menteri Prancis Francois Bayrou menyatakan aliansi barat telah terpecah. Hal itu terbukti dari pertengkaran antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Ruang Oval, Gedung Putih, Washington, Jumat (28/2).
"Apa yang terjadi di depan mata kita pada Jumat lalu adalah hancurnya sesuatu yang bernilai luar biasa, yang tidak terlalu kita sadari, tetapi menjadi kerangka bagi pandangan kita tentang dunia: gagasan tentang persatuan dan identitas Barat," kata Bayrou di depan parlemen Prancis, Senin (3/3) waktu setempat.
Bayrou menambahkan keamanan Ukraina dan gagasan tertentu tentang aliansi antara Eropa dan Amerika juga menjadi korban perselisihan tersebut.
Sebelumnya pada Jumat, pembicaraan antara Zelensky dan Trump di Washington gagal menyusul cekcok di depan wartawan. Pemimpin Ukraina itu dikritik karena dianggap kurang berterima kasih atas bantuan AS dan perilaku yang tidak sopan di Gedung Putih.
Trump membatalkan penandatanganan perjanjian dengan Zelensky, yang sudah diratifikasi oleh pemerintah Ukraina, dan mengatakan pemimpin Ukraina itu tidak akan diterima kembali di Gedung Putih sampai dia "siap untuk perdamaian".
Zelensky diminta untuk pergi, meskipun delegasi Ukraina dilaporkan memohon kepada tuan rumah untuk melanjutkan pertemuan, yang seharusnya mencapai puncaknya dengan penandatanganan perjanjian tentang logam tanah jarang dan konferensi pers bersama.
Setelah pembicaraan yang gagal dengan Trump, Zelensky mengatakan tidak melakukan kesalahan apa pun dan menolak untuk meminta maaf kepada Trump. Namun, ia meyakini hubungannya dengan Trump bisa diselamatkan.
"Ya, tentu saja, karena hubungan ini lebih dari sekadar hubungan dua presiden," ucap Zelenskyy. (Sputnik-OANA/Ant/I-1)