
RELAWAN badan medis dan kemanusiaan MER-C memberikan perkembangan terkini mengenai situasi di Gaza, khususnya di sekitar Rumah Sakit (RS) Indonesia yang hingga kini masih berada di bawah pengawasan tentara Israel.
Setelah gencatan senjata resmi diberlakukan pada Jumat (10/10), relawan lokal MER-C yang kediamannya juga berada di Gaza Utara, meninjau kondisi RS Indonesia yang sebelumnya terpaksa berhenti beroperasi akibat serangan dan pengosongan paksa oleh tentara Israel.
Relawan MER-C menyebutkan bahwa meski gencatan senjata telah diumumkan, tentara Israel masih bertahan di sekitar kompleks RS Indonesia, terutama di bagian belakang rumah sakit.
“Saya hanya bisa masuk ke Wisma Joserizal Jurnalis dari arah selatan karena adanya tank-tank Israel dan tembakan yang belum berhenti,” ujar relawan tersebut, yang tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan, dalam sebuah keterangan yang dibagikan MER-C, Kamis (16/10).
Dilaporkan, kondisi wisma terlihat rusak cukup parah, dengan lubang besar di bagian dinding serta barang-barang yang berserakan.
RS Indonesia di Gaza Utara dibangun sejak 2011 dengan sumbangan pemerintah, masyarakat, serta sejumlah organisasi di Indonesia, seperti Palang Merah Indonesia dan Muhammadiyah. Donasi itu dikumpulkan oleh MER-C.
Pascagencatan senjata, warga Gaza yang sebelumnya mengungsi mulai berbondong-bondong kembali ke wilayah mereka, baik dengan berjalan kaki maupun menggunakan truk, melintasi Jalan Salah Al-Din. Sejumlah bantuan juga dilaporkan mulai masuk ke wilayah tersebut. (B-3)