
PELAKU usaha mengaku kondisi bisnis pada tahun ini cukup berat. Ini dipengaruhi pertumbuhan ekonomi dunia melemah dan efisiensi anggaran pemerintah.
"Kondisi bisnis pada 2025 agak berat. Namun kami berharap pada 2026 ada recovery," ungkap Andry Adi Utomo, National Sales Senior GM Sharp Electronics Indonesia, Jakarta, Rabu (12/3).
Kendala lain yaitu musim hujan yang berlangsung sejak Januari hingga kini. Menurut Andry, musim hujan membuat produksi AC menurun 10% tiap bulan. Penyebabnya diduga orang tidak perlu temperatur dingin karena musim hujan.
Di sisi lain, penjualan lemari es dan mesin cuci meningkat. "Ini salah satunya karena momentum bulan puasa sehingga banyak yang membeli kulkas. Banyak juga yang membeli mesin cuci karena asisten rumah tangga mau pulang menyambut lebaran," paparnya.
Untuk menyiasati kondisi bisnis, musim hujan, dan bulan puasa, pihaknya menggelar pameran di Mall Kota Kasablanka, Jakarta, dari 12-16 Maret. Perusahaan menargetkan penjualan sampai Rp3 miliar selama pameran yang dilakukan dalam rangka merayakan 55 tahun keberadaannya.
"Selain itu, kami berencana menaikkan harga setiap barang sekitar 1%-2% mulai 15 Maret. Penaikan ini agar perusahaan dapat bertahan. Syukurnya, sampai sekarang kami tidak melakukan PHK, tetapi melakukan sejumlah langkah efisiensi," pungkasnya. (I-2)