2 weeks ago
11
Tentara Israel di Kompleks Masjid Al-Aqsa, Palestina.(Al Jazeera)
KOMITE Kristen Islam untuk Dukungan Jerusalem dan Tempat-Tempat Suci mengecam rekomendasi polisi pendudukan Israel untuk membatasi akses jemaah ke Masjid Al-Aqsa selama bulan Ramadan.
Otoritas pendudukan merekomendasikan agar hanya 10.000 jamaah yang diizinkan untuk melaksanakan salat Jumat selama Ramadan.
Komite tersebut mengatakan dalam pernyataan bahwa keputusan yang belum pernah terjadi sejak 1967 ini merupakan preseden yang berbahaya dan provokasi terhadap perasaan umat Islam serta pelanggaran mencolok terhadap status hukum dan sejarah Masjid Al-Aqsa dan pentahbisan kendali Israel atas Tempat Suci yang Mulia.
Komite tersebut menambahkan bahwa keputusan Israel ini, yang merupakan pelanggaran hak asasi manusia dan kebebasan beribadah yang dijamin oleh semua hukum surgawi dan hukum internasional, merupakan tambahan dari serangkaian pelanggaran Israel yang panjang terhadap kebebasan beribadah di Masjid Al-Aqsa dan penerapan fakta-fakta baru di lapangan yang akan merusak status quo berdasarkan perwalian Hashemite atas tempat-tempat suci Islam dan Kristen.
Komite tersebut menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengambil tindakan segera dan mendesak guna menghentikan pelanggaran ini, menghormati hak-hak umat Islam, dan memungkinkan mereka untuk menjalankan ritual keagamaan mereka di Masjid Al-Aqsa dengan bebas.
Baca juga: Hamas Serukan Muslim Palestina dan Arab Berbondong-bondong Datangi Masjid Al-Aqsa
Komite tersebut selanjutnya memperingatkan otoritas pendudukan tentang dampak serius dari keputusan ini dan eskalasi berbahaya, yang akan menjadi tanggung jawab penuh pendudukan.
Komite tersebut juga menyerukan kepada warga Palestina untuk tidak mematuhi keputusan yang tidak sah ini dan tetap berada di Masjid Al-Aqsa serta menggagalkan upaya pendudukan untuk membatasi hak umat Islam untuk mencapainya dan beribadah di dalamnya. (Wafa/I-2)
