1 day ago
9
Ilustrasi(Antara)
Fundtastic bersama BPR Indomitra Pertiwi dan mitra keuangan Pintek, resmi menjalin kolaborasi strategis dengan Shipper, salah satu perusahaan teknologi logistik dan manajemen gudang terbesar di Indonesia. Kolaborasi itu difokuskan pada penyaluran pembiayaan inventory financing untuk mendukung pertumbuhan industri di dalam ekosistem Shipper, mulai pelaku UMKM hingga brand besar nasional dan internasional.
Melalui kerja sama tersebut, Fundtastic Group bersama dengan BPR Indomitra Pertiwi dan Pintek berperan sebagai penyedia solusi keuangan. Sementara Shipper menghadirkan infrastruktur logistik dan pergudangan yang telah mereka kembangkan secara masif di berbagai wilayah. Pendanaan akan difokuskan pada pelaku usaha yang menjadi bagian dari ekosistem supply chain Shipper, sehingga membantu menjaga ketersediaan stok barang, meningkatkan cash flow, dan mempercepat pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan.
“Shipper selama ini telah menjadi mitra strategis bagi banyak pelaku industri, mulai dari UMKM hingga perusahaan berskala nasional. Dengan tambahan solusi pendanaan dari Fundtastic Group dan Pintek, kami percaya kerjasama ini akan mendukung pelaku industri di dalam ekosistem semakin solid dan bertumbuh,” ujar Chief Investment Officer Fundtastic Group Franky Chandra.
CEO Pintek Tommy Yuwono berkomitmen menghadirkan solusi pembiayaan yang cepat, relevan, dan mudah diakses bagi pelaku usaha, khususnya dalam memperkuat arus kas dan modal kerja. Melalui kolaborasi itu, ia ingin menunjukkan bahwa inovasi teknologi keuangan yang bersinergi dengan ekosistem usaha bisa menjadi jawaban dari tantangan ekonomi saat ini.
"Kami percaya, pendekatan seperti ini dapat menjadi model kolaborasi yang bisa diadopsi oleh lebih banyak institusi keuangan untuk mendorong pertumbuhan UKM di tengah tantangan kondisi ekonomi saat ini," tutur Tommy.
"Kolaborasi ini menandai langkah nyata seluruh pihak dalam mendorong pertumbuhan sektor logistik berbasis teknologi serta memperluas akses pembiayaan yang lebih cepat, mudah, dan terintegrasi bagi sektor riil." (E-3)
