Kolaborasi Kesehatan Bebaskan Generasi Baru dari dari Stunting

4 hours ago 4

DALAM upaya mewujudkan Generasi Maju Bebas Stunting, K-24 Group berkolaborasi dengan PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) menyelenggarakan kegiatan edukatif. Dengan tajuk Festival Sehat Ceria si Kecil di Taman Pintar, Yogyakarta, acara itu menghadirkan berbagai kegiatan seperti skrining tumbuh kembang anak, edukasi gizi keluarga, serta diikuti oleh lebih dari 1.200 peserta yang terdiri dari anak-anak dan orangtua.

Kegiatan itu dihadiri oleh Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo, Sales Director Danone SN Indonesia Rizki Imam Ardhi, dan Founder & CEO K-24 Group Gideon Hartono.

Kegiatan itu merupakan wujud nyata pentingnya kolaborasi multipihak dalam mempercepat upaya pencegahan stunting di Indonesia dengan melibatkan sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, sektor swasta, dan masyarakat.

K-24 Group dan Sarihusada berharap dapat mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap tumbuh kembang anak dan bersama-sama mewujudkan Generasi Maju Bebas Stunting menuju Indonesia Emas 2045.

Dalam sambutannya, Wali Kota Hasto Wardoyo, menjelaskan bahwa penanganan stunting khususnya di daerah Yogyakarta menjadi fokus yang dijalankan oleh pemerintah.

“Di Kota Yogyakarta, kita bersyukur karena prevalensi stunting telah menurun menjadi 10,49%. Fokus kami dalam menurunkan stunting ialah dengan mencegah angka stunting baru karena kalau ditangani sebelum kondisi stunting, tingkat keberhasilannya mencapai 70% sedangkan jika stunting ditangani setelahnya maka keberhasilannya hanya sekitar 20%," ucapnya.

"Pencegahan perlu dilakukan dimulai fase pranikah dengan prakonsepsi serta pemenuhan nutrisi yang seimbang, contohnya untuk ibu hamil dan anak di atas 2 tahun, minum susu merupakan hal penting termasuk mendapatkan nutrisi penting. Kami juga mengapresiasi kolaborasi multisektor seperti yang dilakukan oleh K24 & Sarihusada, kolaborasi semacam ini dapat terus berlanjut dan menginspirasi lebih banyak pihak untuk terlibat dalam upaya bersama menghapus stunting dari Indonesia," sambung Hasto Wardoyo.

Selaras dengan pesan tersebut, Sales Director Sarihusada, Rizki Imam Ardhi, menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam memperluas jangkauan edukasi dan layanan nutrisi ke masyarakat.

“Selama lebih dari 71 tahun, Sarihusada terus berkomitmen untuk memastikan kecukupan nutrisi anak bangsa dan secara aktif berkontribusi dalam pencegahan stunting. Kami percaya bahwa kolaborasi multipihak, termasuk antar sektor swasta seperti dengan K-24 Group, menjadi kunci dalam menjangkau masyarakat secara lebih luas," kata Rizki.

"Dukungan kami dalam acara ini melalui kegiatan skrining dan pemberian edukasi nutrisi juga merupakan bagian dari kampanye Generasi Maju Bebas Stunting dan 3 Langkah Maju yang telah dijalankan sejak 2023. Kami ingin terus membantu orangtua memahami pentingnya tiga langkah sederhana: memantau pertumbuhan anak, berkonsultasi dengan tenaga kesehatan, dan memberikan nutrisi yang tepat, sebagai upaya konkret mencegah stunting,” jelas Rizki.

Senada dengan hal tersebut, Founder & CEO K-24 Group, Gideon Hartono, menambahkan bahwa peran retailer seperti apotek dapat menjadi garda terdepan dalam memperluas akses informasi kesehatan bagi keluarga Indonesia.

“Sebagai jaringan apotek yang kini telah berkembang menjadi lebih dari 850 gerai yang tersebar di 166 kota/kabupaten, dan 30 provinsi di Indonesia dan akan terus bertambah menjadi komitmen untuk menjadi lebih dekat dengan masyarakat. Kami ingin hadir bukan hanya sebagai tempat memperoleh obat, tetapi juga sebagai mitra kesehatan keluarga Indonesia," ucap Gideon.

Karena itu, Festival Sehat Ceria si Kecil, sebuah kegiatan edukasi untuk meningkatkan pemahaman orangtua mengenai pentingnya deteksi dini tumbuh kembang serta pemenuhan gizi seimbang dalam mencegah stunting. Acara itu sekaligus menjadi awal dari rangkaian pendampingan dan pemberian bantuan bagi anak-anak yang membutuhkan, agar tumbuh kembangnya dapat dipantau secara berkelanjutan.

"Kami percaya bahwa upaya pencegahan stunting memerlukan kolaborasi. Untuk itu, kami menggandeng Sarihusada, perusahaan yang berfokus pada nutrisi bangsa selama lebih dari 70 tahun, karena kami memiliki kesamaan visi dalam mendukung tumbuh kembang anak Indonesia," jelasnya.

Sebagai wujud nyata pengentasan stunting, Apotek K-24 memberikan PKMK atau Pangan untuk Keperluan Medis Khusus kepada anak di atas 1 tahun yang telah terindikasi stunting sesuai dengan resep dokter. Program ini berjalan 3 sampai 6 bulan.

Langkah ini dilakukan agar bantuan yang diberikan tidak hanya bersifat sesaat, tetapi membawa perubahan yang nyata bagi masa depan mereka.

"Kami ingin memastikan bahwa setiap upaya yang kami lakukan benar-benar memberikan dampak bagi keluarga Indonesia, dan berkontribusi dalam mewujudkan generasi yang tumbuh sehat, kuat, dan bebas stunting,” tutur Gideon.

Dokter Spesialis Anak dari RS Bethesda Yogyakarta Devie Kristiani menekankan bahwa edukasi langsung kepada orangtua merupakan langkah strategis untuk mempercepat pencegahan stunting di tingkat keluarga.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang dampaknya tidak hanya pada tinggi badan, tetapi juga perkembangan otak, kemampuan belajar, dan produktivitas di masa depan. Untuk itu pencegahan dan deteksi dini menjadi hal yang krusial untuk dilakukan. Langkah pertama adalah melakukan pemantauan tinggi dan berat badan anak secara rutin, lalu berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk memastikan tumbuh kembangnya sesuai usia," jelasnya.

Deteksi dini menjadi kunci agar kondisi gizi anak dapat segera diintervensi sebelum terlambat. Kegiatan seperti ini penting karena memberikan ruang bagi orangtua untuk belajar dan memahami bahwa setiap langkah kecil dalam menjaga tumbuh kembang anak sangat berarti bagi masa depan mereka.

Melengkapi kolaborasi ini, Healthcare Nutrition Marketing & Strategy Director Sarihusada, Angelia Susanto, menjelaskan bahwa kegiatan di Yogyakarta merupakan bagian dari perluasan jangkauan kampanye edukasi 3 Langkah Maju, yang telah diluncurkan sejak 2023 dan menjadi bagian dari gerakan Generasi Maju Bebas Stunting (GMBS).

“Melalui kampanye 3 Langkah Maju, kami ingin membantu para orangtua memahami bahwa pencegahan stunting bisa dimulai dari rumah, dengan langkah-langkah sederhana namun berdampak besar. Tahun ini, kami telah menjangkau puluhan ribu ibu dan anak di Indonesia dalam kegiatan edukasi dan skrining yang kami lakukan di berbagai kota," ucap Angelia.

"Kami harapkan semakin banyak keluarga yang memiliki pengetahuan dan mengenal gejala kekurangan gizi dan stunting. Dengan begitu orangtua bisa segera berkonsultasi ke dokter spesialis anak untuk mendapatkan solusi nutrisi yang tepat." ujar Angelia.

Sarihusada terus memperkuat komitmennya dalam mendukung peningkatan status gizi dan kesehatan anak Indonesia dan percaya bahwa setiap anak berhak untuk tumbuh sehat dan berkembang secara optimal.

Oleh karena itu, isu gizi di Indonesia harus ditangani melalui pendekatan kolaboratif, berbasis ilmu pengetahuan, dan berkelanjutan. Melalui berbagai inisiatif seperti Generasi Maju Bebas Stunting, kampanye 3 Langkah Maju, serta kemitraan dengan berbagai pihak Sarihusada akan terus berperan aktif dalam membangun masa depan nutrisi Indonesia yang lebih sehat, kuat, dan berkelanjutan, demi terciptanya Generasi Maju Indonesia 2045. (E-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |