Kolaborasi Global Wujudkan Inovasi AI untuk Masa Depan

1 week ago 16
Kolaborasi Global Wujudkan Inovasi AI untuk Masa Depan Pembukaan QiR 2025 oleh Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah(dok FT UI)

FAKULTAS Teknik Universitas Indonesia (FT UI) memperkuat kontribusinya dalam riset dan inovasi teknologi global. Hal itu dilakukan melalui penyelenggaraan The 19th International Conference on Quality in Research (QIR) 2025 di Yogyakarta, pada Senin (27/10) dan Selasa.

Dengan mengusung tema Empowering Indonesia Through AI-Driven Innovation and Solutions for a Better Future, konferensi tersebut menjadi wadah pertemuan para ilmuwan, akademisi, dan profesional dari lebih 20 negara untuk membahas peran kecerdasan buatan (AI) dalam membangun masa depan berkelanjutan.

Lebih dari 270 peneliti mempresentasikan hasil riset mereka di berbagai bidang teknik dan arsitektur. Tahun ini, FT UI berkolaborasi dengan FT Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai co-organizer, dengan menghadirkan forum multidisiplin yang mempertemukan akademisi, industri, dan pembuat kebijakan.

Selain konferensi utama, QIR 2025 juga diselenggarakan bersamaan dengan The 10th International Symposium on Biomedical Engineering (ISBE) dan The 10th Indonesia–Japan Joint Scientific Symposium (IJJSS).

Melalui sinergi tiga konferensi besar ini, QIR 2025 menjadi ajang strategis untuk memperkuat jejaring akademik dan riset internasional, termasuk kolaborasi jangka panjang antara UI dan mitra universitas di Jepang, seperti Chiba University dan Tokyo University of Agriculture and Technology (TUAT).

Dalam sambutannya, Rektor UI Prof. Dr. Ir Heri Hermansyah menegaskan pentingnya inovasi berbasis kecerdasan buatan untuk mempercepat transformasi nasional menuju kemandirian teknologi.

“QIR menjadi wujud nyata kolaborasi antara akademisi, industri, pemerintah, dan masyarakat dalam mendorong transformasi teknologi yang inklusif dan berkelanjutan,” jelasnya dalam keterangan resmi. 

Sementara itu, Dekan FT UI Prof. Kemas Ridwan Kurniawan menambahkan, QIR telah menjadi ruang kolaboratif global yang mempertemukan berbagai disiplin ilmu teknik untuk menghasilkan inovasi berdampak nyata.

“Selama hampir dua dekade, QIR bukan hanya forum ilmiah, tetapi juga jembatan antara dunia akademik, industri, dan pemerintah. Melalui tema tahun ini, FT UI memanfaatkan potensi AI untuk membangun masa depan yang berkelanjutan dan berdaya saing,” kata Kemas.

Untuk memperkaya diskusi ilmiah, QIR 2025 menghadirkan tiga keynote speakers internasional yang merupakan pakar terkemuka di bidang teknologi dan inovasi.

Pertama, Prof. Dr. Ir. Dodi Sudiana dari UI yang merupakan pakar sistem energi cerdas dan teknologi sensor berbasis AI. Dalam paparannya, ia menekankan integrasi antara AI dan teknologi satelit untuk menjawab tantangan nasional di bidang remote sensing

Melalui pemanfaatan data satelit berbasis AI, Indonesia kini mampu memantau sawah, mendeteksi banjir, hingga memprediksi perubahan lingkungan dengan presisi tinggi. Inovasi itu bukan sekadar kemajuan teknologi, tetapi juga kontribusi nyata bagi ketahanan nasional dan pembangunan berkelanjutan.

Pembicara kedua ialah Prof. Ali Malkawi dari Harvard Graduate School of Design, Harvard University. Selaku pendiri Harvard Center for Green Buildings and Cities dan ahli desain bangunan berkelanjutan, Prof. Ali menyoroti bagaimana AI dapat merevolusi cara manusia merancang dan mengelola bangunan. 

Dia memperkenalkan proyek HouseZero, laboratorium hidup yang dilengkapi sensor multi-data untuk memantau kondisi bangunan secara real time. Data tersebut kemudian diolah dengan AI untuk menghasilkan desain rumah yang adaptif, hemat energi, dan mendekati konsep net zero building.

Sebagai penutup, pembicara ketiga adalah Prof. Ong Yew Soon dari Nanyang Technological University (NTU) Singapura. Sebagai pakar di bidang riset AI, computational intelligence, dan sistem otonom.

Ong mengajak peserta merenungkan sisi etis dan kemanusiaan dari kemajuan AI. Dia memaparkan bagaimana AI kini mampu membantu peneliti menciptakan ide inovatif, dari sekadar prompt hingga menjadi prototype melalui teknologi cetak 3D. Namun di atas semua itu, dia menekankan pentingnya menjaga etika, integritas, dan moralitas dalam setiap langkah pengembangan teknologi.

Selain itu, lebih dari 20 pembicara undangan dari universitas ternama dunia turut berbagi riset terkini di bidang AI integration, sustainable materials, digital construction, biomedical innovation, dan smart manufacturing. Antara lain The University of Tokyo, TU Delft, The University of New South Wales (UNSW) Sydney, University of London, Chiba University, University of Manchester, dan National Taiwan University of Science and Technology.

QIR merupakan konferensi internasional unggulan FT UI yang diselenggarakan sejak tahun 1998. Melalui forum itu, FT UI memperkuat posisinya sebagai pusat kolaborasi riset dan inovasi di kawasan Asia Tenggara. Sejumlah manuskrip terpilih dari QIR 2025 akan diterbitkan di jurnal dan prosiding internasional bereputasi. Seperti, Frontiers in Built Environment, International Journal of Technology, Discover Applied Sciences, Key Engineering Materials, dan Advances in Science and Technology. (E-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |