Kolaborasi Atasi Stunting, Lebih Baik Mencegah daripada Mengobati

4 hours ago 2
Kolaborasi Atasi Stunting, Lebih Baik Mencegah daripada Mengobati Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo(MI/ARDI TERISTI )

PENCEGAHAN stunting lebih baik dilakukan daripada tidakan pengobatan karena persentase berhasilnya jauh lebih besar. Oleh sebab itu, edukasi terkait pencegahan stunting sejak pranikah penting untuk digencarkan.

Dokter Spesialis Anak dari RS Bethesda Yogyakarta, dr Devie Kristiani Sp.A menjelaskan, stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang dampaknya tidak hanya pada tinggi badan, tetapi juga perkembangan otak, kemampuan belajar, dan produktivitas di masa depan. 

Edukasi langsung kepada orang tua merupakan langkah strategis untuk mempercepat pencegahan stunting di tingkat keluarga. “Untuk itu pencegahan dan deteksi dini menjadi hal yang krusial untuk dilakukan," papar dia dalam kegiatan edukatif bertajuk Festival Sehat Ceria si Kecil di Taman Pintar, Yogyakarta, Minggu (26/10).

Langkah pertama adalah melakukan pemantauan tinggi dan berat badan anak secara rutin. Langkah kedua berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk memastikan tumbuh kembangnya sesuai usia. 

Deteksi dini menjadi kunci agar kondisi gizi anak dapat segera diintervensi sebelum terlambat. Orang tua perlu belajar dan memahami bahwa setiap langkah kecil dalam menjaga tumbuh kembang anak sangat berarti bagi masa depan mereka.

Sarihusada terus memperkuat komitmennya dalam mendukung peningkatan status gizi dan kesehatan anak Indonesia dan percaya bahwa setiap anak berhak untuk tumbuh sehat dan berkembang secara optimal. Oleh karena itu, isu gizi di Indonesia harus ditangani melalui pendekatan kolaboratif, berbasis ilmu pengetahuan, dan berkelanjutan. Melalui berbagai inisiatif seperti Generasi Maju Bebas Stunting, kampanye 3 Langkah Maju, serta kemitraan dengan berbagai pihak Sarihusada akan terus berperan aktif dalam membangun masa depan nutrisi Indonesia yang lebih sehat, kuat, dan berkelanjutan, demi terciptanya Generasi Maju Indonesia 2045. 

Wali Kota Yogyakarta, dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.0G (K), menjelaskan bahwa penanganan stunting khususnya di daerah Yogyakarta menjadi fokus yang dijalankan oleh pemerintah. “Di Kota Yogyakarta, kita bersyukur karena prevalensi stunting telah menurun menjadi 10,49%," kata dia.

Fokus yang dilakukan dalam menurunkan stunting adalah dengan mencegah angka stunting baru. Penanganan sebelum kondisi stunting memiliki tingkat keberhasilannya mencapai 70%, sedangkan jika stunting ditangani setelahnya maka keberhasilannya hanya sekitar 20%.  Pencegahan perlu dilakukan dimulai fase pranikah dengan prakonsepsi serta pemenuhan nutrisi yang seimbang, contohnya untuk ibu hamil dan anak di atas 2 tahun, minum susu merupakan hal penting termasuk mendapatkan nutrisi penting. 

"Kolaborasi dari berbagai pihak sangat penting terus dilakukan dalam upaya bersama menghapus stunting dari Indonesia," ungkap dia.

Upaya Kolaboratif

Healthcare Nutrition Marketing & Strategy Director Sarihusada, Angelia Susanto menjelaskan bahwa kegiatan di Yogyakarta merupakan bagian dari perluasan jangkauan kampanye edukasi 3 Langkah Maju, yang telah diluncurkan sejak 2023. Kampanye ini menjadi bagian dari gerakan Generasi Maju Bebas Stunting (GMBS). 

Tiga langkah sederhana tersebut adalah memantau pertumbuhan anak, berkonsultasi dengan tenaga kesehatan, dan memberikan nutrisi yang tepat, sebagai upaya konkret mencegah stunting. “Kami ingin membantu para orang tua memahami bahwa pencegahan stunting bisa dimulai dari rumah, dengan langkah-langkah sederhana namun berdampak besar," kata dia

Tahun ini, pihaknya telah menjangkau puluhan ribu ibu dan anak di Indonesia dalam kegiatan edukasi dan skrining yang kami lakukan di berbagai kota. Dengan demikian, semakin banyak keluarga memiliki pengetahuan dan mengenal gejala kekurangan gizi dan stunting. 

Sales Director Sarihusada, Rizki Imam Ardhi menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam memperluas jangkauan edukasi dan layanan nutrisi ke masyarakat. Selama lebih dari 71 tahun, Sarihusada terus berkomitmen untuk memastikan kecukupan nutrisi anak bangsa dan secara aktif berkontribusi dalam pencegahan stunting. 

"Kami percaya bahwa kolaborasi multipihak menjadi kunci dalam menjangkau masyarakat secara lebih luas," papar dia.

Founder & CEO K-24 Group, dr. Gideon Hartono menyampaikan, pihaknya telah memiliki 850 gerai yang tersebar di 166 kota/kabupaten, dan 30 provinsi di Indonesia. "Kami ingin hadir bukan hanya sebagai tempat memperoleh obat, tetapi juga sebagai mitra kesehatan keluarga Indonesia," kata dia.

Lewat Festival Sehat Ceria si Kecil di Taman Pintar, pihaknya ingin mengedukasi untuk meningkatkan pemahaman orang tua mengenai pentingnya deteksi dini tumbuh kembang serta pemenuhan gizi seimbang dalam mencegah stunting.(H-2)
 

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |