Klarifikasi Aqua Soal Bersumber dari Air Bor saat Disidak KDM

2 weeks ago 16
Klarifikasi Aqua Soal Bersumber dari Air Bor saat Disidak KDM Ilustrasi(Dok ist)

PRODUSEN air minum kemasan bermerek Aqua, PT Tirta Investama, mengeluarkan klarifikasi terkait sidak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) ke pabriknya di Subang, Jawa Barat. 

Sidak tersebut diunggah di akun Youtube Dedi Mulyadi 15 jam lalu itu. KDM merasa terkejut bahwa sumber air minum Aqua, berasal dari air sumur bor bukan dari mata air pegunungan seperti yang diiklankan. 

Menanggapi hall tersebut, pihak dari Aqua pun mengeluarkan klarifikasi yang menyebut produknya berasal dari 19 sumber air pegunungan yang tersebar di seluruh Indonesia. Setiap sumber air dipilih melalui proses seleksi ketat yang melibatkan 9 kriteria ilmiah, 5 tahapan evaluasi, dan minimal 1 tahun penelitian. Proses ini dilakukan oleh tim ahli dari berbagai disiplin ilmu seperti geologi, hidrogeologi, geofisika, dan mikrobiologi. 

Aqua menyebut hanya menggunakan air dari akuifer dengan kedalaman 60–140 meter dan bukan dari air permukaan atau air tanah dangkal. Akuifer ini terlindungi secara alami oleh lapisan kedap air, sehingga bebas dari kontaminasi aktivitas manusia dan tidak mengganggu penggunaan air masyarakat. 

Hal ini juga berdasarkan hasil studi hidrogeologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Padjadjaran (Unpad) yang mengonfirmasi bahwa sumber air Aqua tidak bersinggungan dengan air yang digunakan masyarakat dan setiap penentuan titik sumber air Aqua telah melewati kajian dampak terhadap lingkungan dan masyarakat.

"Tidak benar Aqua menggunakan air dari sumur bor biasa. Aqua menggunakan air dari akuifer dalam, yang merupakan bagian dari sistem hidrogeologi pegunungan. Air ini terlindungi secara alami dan telah melalui proses seleksi serta kajian ilmiah oleh para ahli dari UGM dan Unpad. Sebagian titik sumber juga bersifat self-flowing (mengalir alami)," dikutip dari laman resmi Aqua pada Kamis (23/10).

Untuk menjaga kemurnian air, Aqua juga menerapkan sistem pengemasan otomatis tanpa sentuhan tangan manusia. Proses ini mencakup pengaliran air melalui pipa stainless food-grade dengan kekedapan optimal
Pengolahan dengan mesin berteknologi tinggi. Pengujian lebih dari 400 parameter fisika, kimia, dan mikrobiologi dan pemenuhan standar keamanan pangan dari BPOM dan SNI.

Selain itu, dalam klarifikasinya Aqua menyebut juga berupaya mengembalikan air lebih banyak dari yang diambil ke dalam tanah dan masyarakat melalui program konservasi yang tersertifikasi oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional. 

"Aqua menjalankan program konservasi sumber daya air berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS) di berbagai wilayah operasional. Upaya ini meliputi penanaman lebih dari 2,5 juta pohon secara nasional, pembangunan lebih dari 2.300 sumur resapan dan 12.000 rorak," tulisnya.

Selanjutnya mengelola dan melakukan konservasi di 17 area taman keanekaragaman hayati, Program WASH (Water Access, Sanitation, and Hygiene) untuk lebih dari 500 ribu penerima manfaat. Pertanian regeneratif untuk menjaga kualitas dan kuantitas air tanah serta penerapan ekonomi sirkular dan pengelolaan sampah.

Selain itu, pihaknya juga menegaskan bahwa pengambilan air tanah yang dilakukan tidak menyebabkan longsor atau pergeseran tanah, hal itu sudah dilakukan kajian bersama UGM. Pengambilan air dilakukan secara hati-hati dan tidak menyebabkan pergeseran tanah atau longsor. Namun, faktor lain seperti perubahan tata guna lahan dan deforestasi juga berpengaruh. 

Oleh karena itu Aqua aktif melakukan konservasi dan pemantauan lingkungan secara berkala serta melibatkan masyarakat dan pemangku kepentingan setempat untuk mengelola sumber daya air secara terintegrasi dari hulu hingga hilir sehingga terjaga kualitas dan kuantitasnya. 

Hal ini juga menjaga area tangkapan dan resapan air tetap terjaga fungsi dan keberlanjutannya. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |