Kisah Heroik di Kharkiv: Mayor Ukraina Selamatkan Anak-Anak dari Serangan Drone Rusia

1 month ago 24
 Mayor Ukraina Selamatkan Anak-Anak dari Serangan Drone Rusia Gambar Mayor Jenderal Oleksandr Volobuev yang menyelamatkan anak-anak dari TK di Kharkiv menjadi simbol keteguhan Ukraina di tengah serangan drone Rusia. (Media Sosial X)

GAMBAR seorang perwira Ukraina yang menggendong anak kecil di tengah puing dan asap menjadi simbol keteguhan rakyat Ukraina di tengah invasi Rusia. Pria dalam foto itu adalah Mayor Jenderal Oleksandr Volobuev dari Dinas Perlindungan Sipil Ukraina, yang berhasil menyelamatkan anak-anak dari taman kanak-kanak Honey Academy di kota Kharkiv, setelah gedung tersebut terkena serangan langsung drone Rusia.

Dalam foto yang kini viral, Volobuev terlihat memeluk erat seorang anak kecil yang dibungkus jaketnya, sepasang sepatu kecil berwarna merah muda tampak keluar dari pelukan itu. “Kami mendapat panggilan taman kanak-kanak diserang. Mengetahui ada anak-anak di sana, kami berangkat dengan cemas,” ujar Volobuev.

Serangan menggunakan drone Shahed asal Iran itu menghantam bangunan dua lantai di distrik Kholodnohirsky. Tidak ada target militer di sekitar lokasi tersebut. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam keras serangan itu. “Tidak ada pembenaran untuk menyerang taman kanak-kanak, dan tidak akan pernah ada,” katanya. “Jelas, Rusia semakin berani.”

Sebanyak 48 anak berhasil diselamatkan dari ruang bawah tanah tempat mereka berlindung ketika serangan terjadi. Salah satu anggota tim penyelamat, Fedir Uhnenko, yang biasanya bertugas sebagai petugas pers, juga turun langsung membantu evakuasi. “Ada ketakutan di mata mereka,” ujarnya. Ia terlihat dalam foto lain membawa seorang bocah laki-laki melalui reruntuhan dan api. “Saya terus menenangkannya, mengatakan semuanya akan baik-baik saja. Anak itu memeluk saya erat sekali, tapi tidak menangis,” tuturnya.

Meski semua anak selamat tanpa luka, satu orang dewasa tewas dan sembilan lainnya terluka, termasuk seorang perempuan dengan luka bakar parah dan satu lagi kehilangan kaki.

Serangan ganda seperti ini bukan hal baru. Ukraina menuduh Rusia sengaja melakukan “double tap” untuk menargetkan petugas penyelamat. Sehari setelah kejadian di Kharkiv, seorang pemadam kebakaran tewas dalam serangan kedua di desa terdekat.

Volobuev menyadari risiko yang dihadapi, namun keyakinannya tidak goyah. “Sejak awal saya tahu satu hal, kami harus melewati semua ini dan menang,” ujarnya. Saat ditanya tentang masa depan anak-anak yang ia selamatkan, ia menjawab singkat, “Tentu saja masa depan yang bahagia. Saya ingin semua anak bisa hidup dalam damai.” (BBC/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |