Pebasket Houston Rockets Kevin Durant (kanan)(AFP/ADAM HAGY / NBAE / GETTY IMAGES)
BINTANG Houston Rockets Kevin Durant rela memangkas gajinya di perpanjangan kontrak dua tahun menjadi US$90 juta atau sekitar Rp1,4 triliun, meski sebenarnya bisa mendapatkan US$120 juta untuk durasi yang sama.
Keputusan Durant itu dimaksudkan agar Rockets memiliki fleksibilitas finansial dalam membangun skuad juara untuk jangka panjang, agar tidak terbentur regulasi batasan gaji pemain.
Mengutip ESPN, rekan bisnis Durant sekaligus CEO Boardroom Rich Kleiman mengatakan bahwa sang pemain memahami konsekuensi finansial dari pilihannya bergabung dengan Houston.
Durant memahami ketika memilih Rockets sebagai klub barunya, bahwa ia harus rela dengan pemotongan gaji di kontrak barunya sekitar US$30 juta agar kerja sama jangka panjang dengan tim bisa berjalan dan memberikan fleksibilitas membangun skuad.
Durant yang kini berusia 37 tahun itu juga mencatat sejarah sebagai pemain dengan pendapatan karir tertinggi dalam sejarah NBA, yakni
US$598,2 juta. Jumlah tersebut melampaui torehan LeBron James yang berada di posisi kedua dengan US$583,9 juta.
Rockets mengumumkan perpanjangan kontrak Durant pada hari yang sama tanpa mengungkapkan detail kesepakatannya. Dengan tambahan kontrak ini, Durant akan memiliki total tiga tahun masa kerja dengan nilai keseluruhan US$144,7 juta, termasuk opsi pemain untuk memperpanjang kontrak pada musim 2027-2028.
Rockets mendatangkan Durant pada Juli melalui kesepakatan pertukaran tujuh tim yang melibatkan kepergian Jalen Green, Dillon Brooks, serta beberapa pilihan draft ke Phoenix Suns.
Kehadiran dua kali juara NBA dan dua kali MVP Final itu membuat Rockets yang finis sebagai unggulan kedua Wilayah Barat musim lalu kini dipandang sebagai penantang serius gelar juara NBA 2026.
Durant membawa keunggulan sebagai penembak jarak menengah terbaik liga. Menurut data GeniusIQ, musim lalu, ia mencatat akurasi 49,7% untuk jump shot dan 53,1% untuk tembakan jarak menengah dan merupakan yang tertinggi di NBA.
Statistik tersebut menunjukkan bagaimana Durant bisa memperbaiki efisiensi ofensif Rockets. Musim lalu, Rockets menempati peringkat ke-27 dalam efektivitas tembakan lompat dan ke-24 dalam efektivitas tembakan keseluruhan.
Selama 62 pertandingan bersama Phoenix Suns musim lalu, Durant membukukan rata-rata 26,6 poin, 6 rebound, dan 4,2 assist. Ia juga mencatat rekor NBA sebagai satu-satunya pemain yang mencetak setidaknya 25 poin per gim dengan akurasi 50% tembakan dan 40% tripoin dalam tiga musim berturut-turut.
Rockets akan memulai musim reguler NBA 2025-2026 dengan menghadapi juara bertahan Oklahoma City Thunder pada laga tandang, Rabu (22/10) pagi WIB. (Ant/Z-1)


















































