
TIM terpadu Kemlu, KBRI Bangkok, dan KBRI Yangon menyatakan tengah mengupayakan repatriasi 554 WNI bermasalah online scam (penipuan daring) dari wilayah konflik bersenjata di Myawaddy, Myanmar.
Dalam keterangannya, tim terpadu itu saat ini berada di Maesot, kota perbatasan antara Thailand dan Myanmar, untuk berkoordinasi intensif dengan otoritas Thailand dan Myanmar.
"Pada hari Jumat, 14 Maret 2025, Duta Besar RI di Bangkok, Rachmat Budiman, didampingi Direktur Pelindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, mengadakan pertemuan khusus dengan Gubernur Propinsi Tak, Chucheep Phongchai, beserta instansi terkait untuk membahas persiapan dan memastikan kelancaran pelintasan para WNI dari Myawaddy, Myanmar, ke Maesot, Provinsi Tak, Thailand," tulis keterangan resmi Kemlu dikutip Sabtu (15/3).
Rencananya, Thailand akan digunakan sebagai transit repatriasi WNI, mengingat kondisi keamanan jalur darat Myawaddy-Yangon tidak memungkinkan.
Gubernur Propinsi Tak didukung berbagai otoritas Thailand menyampaikan disebutkan telah menyatakan kesiapan untuk memfasilitasi pelintasan para WNI dari Myawaddy ke Maesot. Selanjutnya memastikan pengawalan menuju ke Bangkok, untuk selanjutnya diterbangkan ke Jakarta.
Lebih lanjut, otoritas Thailand juga akan melakukan proses National Referral Mechanism untuk identifikasi korban TPPO, serta pemeriksaan kesehatan dan keimigrasian.
554 WNI tersebut direncanakan tiba secara bertahap di Bandara Soekarno-Hatta pada tanggal 18 dan 19 Maret 2025.
Selanjutnya, para WNI akan menjalani proses interview, termasuk rehabilitasi dan reintegrasi. Kemenko Polkam dan Kemenko Pemberdayaan Masyarakat mengoordinasikan lintas Kementerian/Lembaga untuk proses ketibaan hingga pemulangan ke daerah asal masing-masing. (Ndf/M-3)