Singgung Hasil Negosiasi dengan AS, Sri Mulyani Bertemu Menkeu Tiongkok

5 hours ago 1
Singgung Hasil Negosiasi dengan AS, Sri Mulyani Bertemu Menkeu Tiongkok Presiden Prabowo Subianto (kiri) berbincang dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) di sela Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI di Menara Mandiri, Senayan, Jakarta.(ANTARA/Aditya Pradana Putra)

MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati bertemu dengan Menteri Keuangan Tiongkok Lan Fo’an di Milan, Italia, setelah bernegosiasi mengenai kebijakan tarif resiprokal dengan Amerika Serikat (AS).

Pertemuan itu merupakan kesepakatan kedua belah pihak untuk melanjutkan diskusi setelah sempat bertemu di Washington DC, AS, saat menghadiri rangkaian acara IMF-World Bank Spring Meetings.

"Saya menceritakan mengenai negosiasi dan tawaran kerja sama yang diberikan Indonesia dalam rangka merespons serta memahami arah penerapan kebijakan tarif resiprokal AS," kata Sri Mulyani, dikutip dari akun Instagram @smindrawati di Jakarta.

Di samping itu, pertemuan Sri Mulyani dengan Lan Fo’an juga sekaligus memperingati hubungan diplomatik ke-75 tahun antara Tiongkok dan Indonesia.

Menurut Sri Mulyani, Lan Fo’an mengapresiasi dukungan Indonesia terhadap berbagai inisiatif ASEAN+3 tahun ini. Di ASEAN+3, Tiongkok bertanggung jawab sebagai co-chair.

"Kami berharap sinergi baik antara Tiongkok dan Indonesia akan terus terjaga. Semoga ke depannya, Indonesia dan Tiongkok bisa menggali potensi kerja sama yang lebih luas," tutur dia.

Terkait dengan kebijakan tarif, Sri Mulyani sebelumnya telah menyampaikan posisi tawar Indonesia tetap netral di tengah ketegangan Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok imbas tarif resiprokal.

"Indonesia, baik dalam ASEAN sebagai negara terbesar maupun hubungan dengan AS dan Tioingkok yang sedang mengalami eskalasi tensi, kita tetap dalam posisi yang cukup netral, dihormati, dan diperhitungkan. Ini merupakan daya tawar yang baik yang harus kita jaga," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang digelar secara daring, dipantau di Jakarta, Kamis (24/4).

Bendahara negara itu optimistis posisi daya tawar Indonesia yang relatif baik didukung oleh kinerja perekonomian yang terjaga. Dengan dukungan itu, Indonesia memiliki modal yang cukup dalam menghadapi situasi dunia yang dinamis dan cair. (Ant/E-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |