Kemenpora dan Induk Cabor akan Bahas Target SEA Games 2025

3 hours ago 2
Kemenpora dan Induk Cabor akan Bahas Target SEA Games 2025 SEA Games 2025.(DOK SEA GAMES 2025)

MENTERI Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir memastikan akan memanggil seluruh federasi cabang olahraga untuk membahas target Indonesia pada SEA Games 2025 di Thailand.

Pertemuan tersebut akan difokuskan pada penyusunan anggaran serta pemetaan potensi perolehan medali dari masing-masing cabang olahraga.

“Kita rencana rapat SEA Games back to back. Satu mengenai anggaran, yang kedua mengenai mulai menyisir cabor-cabor apa yang bisa kita kirimkan,” ujar Erick.

Erick menjelaskan, rapat koordinasi sempat tertunda karena berbarengan dengan agenda sidang kabinet. Ia menegaskan, pembahasan akan dilanjutkan dengan proses verifikasi dan diskusi bersama seluruh federasi cabang olahraga.

Pemerintah, kata Erick, menargetkan perolehan 82 hingga 90 medali emas agar Indonesia dapat menembus tiga besar pada SEA Games mendatang.

“Sekarang anggarannya sudah baik. Kita harus benar-benar menggali dari mana kita mendapatkan angka 82 sampai 90 emas itu. Karena hari ini kita baru punya 46,” ujarnya.

Selain anggaran dan target, Erick menilai verifikasi terhadap cabang olahraga dan atlet yang akan diturunkan menjadi hal penting dalam persiapan menuju ajang dua tahunan tersebut.

“Ya harus ada keterbukaan antara federasi dengan kita (pemerintah). Makanya nanti sistemnya ada promosi dan degradasi antara siapa yang dikirim atau yang tidak,” jelasnya.

Erick menegaskan, tidak ada lagi pengiriman atlet hanya untuk sekadar mencoba peruntungan. “Yang seperti saya sampaikan kemarin, kita tidak lagi mengirim atlet untuk coba-coba. Jadi semua atlet yang bertanding harus benar-benar sebagai duta bangsa yang mencerminkan kedigdayaan bangsa kita,” tegasnya.

Ia menambahkan, sinergi antarlembaga harus terus diperkuat agar persiapan menuju SEA Games berjalan optimal. 

“SEA Games ini dengan segala keterbatasannya kita harus lakukan yang terbaik. Kita gak boleh menjadi bangsa yang selalu memecah belah atau menyalahkan orang lain. Ketika kita mendapat amanah, kita harus mencari solusinya,” kata Erick. (I-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |