Kemenkes Gandeng AstraZeneca Tangani Penyakit tidak Menular

5 days ago 8
Kemenkes Gandeng AstraZeneca Tangani Penyakit tidak Menular Ilustrasi(Freepik)

Kementerian Kesehatan baru-baru ini melakukan kerja sama dengan AstraZeneca. Kerja sama itu meliputi peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, pemanfaatan teknologi mutakhir termasuk kecerdasan buatan (AI), serta perluasan akses terhadap pengobatan inovatif dan layanan unggulan di fasilitas kesehatan primer. Kolaborasi tersebut juga mencakup berbagai area penting dalam penanganan penyakit tidak menular (PTM), seperti diabetes, kanker, asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), infeksi virus RSV, penyakit ginjal kronis, hingga penyakit langka.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menegaskan bahwa penyakit tidak menular merupakan tantangan besar yang memengaruhi kualitas hidup masyarakat sekaligus kemajuan bangsa. Dia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan pemanfaatan inovasi sebagai kunci untuk membuka peluang hidup lebih sehat bagi seluruh masyarakat Indonesia.

“Melalui kolaborasi ini, Kementerian Kesehatan bertekad membangun sistem kesehatan yang lebih kuat dan inklusif, dengan fokus pada edukasi masyarakat mengenai pola hidup sehat, upaya pencegahan, deteksi dini, serta pengelolaan penyakit secara efektif,” ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Rabu (28/5).

Di tempat yang sama, Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, Esra Erkomay, menekankan bahwa pihaknya berkomitmen mewujudkan masa depan di mana setiap individu dapat menjalani hidup yang lebih sehat dan bermakna melalui solusi kesehatan berbasis sains. 

“Dengan semangat tersebut, kami bangga dapat mendukung transformasi layanan kesehatan di Indonesia dan menjadi bagian dari perjalanan perubahan yang berdampak luas bagi masyarakat," tutur Esra.

Penanganan penyakit tidak menular seperti asma dan PPOK masih menghadapi berbagai tantangan, antara lain keterbatasan sistem deteksi dini, kurangnya sumber daya manusia, serta belum meratanya akses layanan kesehatan, terutama di wilayah terpencil. Di tengah tantangan tersebut, fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti Puskesmas memiliki peran strategis sebagai garda terdepan dalam edukasi, deteksi dini, dan pengelolaan PTM secara holistik.

Untuk memperkuat respons nasional terhadap PTM, Kementerian Kesehatan telah meluncurkan berbagai inisiatif, termasuk penyediaan layanan skrining kesehatan gratis melalui BPJS Kesehatan untuk 14 jenis penyakit. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini dan mempercepat intervensi medis yang diperlukan. Melalui kemitraan ini, diharapkan upaya penanganan penyakit tidak menular dapat berjalan lebih efektif, inklusif, dan berkelanjutan. (E-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |