Keluarga Ryuichi Sakamoto Dukung Boikot, Hapus Musik Sang Legenda dari Platform di Israel

4 hours ago 1
Keluarga Ryuichi Sakamoto Dukung Boikot, Hapus Musik Sang Legenda dari Platform di Israel Komposer legendaris Jepang Ryuichi Sakamoto(AFP/STEFANIE LOOS)

KELUARGA dan pihak pengelola warisan mendiang komposer legendaris Jepang Ryuichi Sakamoto resmi mendukung kampanye "No Music For Genocide," sebuah gerakan boikot yang menyerukan penarikan karya musik dari layanan streaming yang terafiliasi oleh Israel.

Dalam pernyataan resmi yang diunggah pada 17 Oktober lalu, pihak ahli waris Sakamoto menyebut telah meminta label rekaman untuk menghapus seluruh katalog musiknya dari platform digital di Israel. 

Mereka menegaskan bahwa sebagian besar karya sang komposer kini sudah tidak dapat diakses di negara tersebut.

“Warisan Ryuichi Sakamoto mendukung inisiatif No Music For Genocide. Sebisa mungkin, kami telah menghapus atau mengajukan permintaan resmi kepada label untuk menarik musiknya dari semua layanan streaming dan unduhan digital di Israel,” tulis pernyataan dari akun Facebook resmi Ryuji Sakamoto, Jumat (17/10).

Gerakan No Music For Genocide sendiri merupakan kampanye solidaritas yang mendorong para musisi dan pemegang hak cipta untuk menarik karya mereka sebagai bentuk protes terhadap genosida di Jalur Gaza, Palestina. 

Para peserta kampanye melakukan pembatasan wilayah (geo-block) pada musik mereka atau mengirimkan permintaan resmi kepada label dan distributor.

Dikutip dari laman NME, lebih dari seribu musisi dan label telah bergabung sejak kampanye ini dimulai, termasuk Massive Attack, Fontaines D.C., Amyl & The Sniffers, Paramore, Rina Sawayama, Japanese Breakfast, dan Yaeji.

Pihak kampanye, yaitu nomusicforgenocide.org menyatakan bahwa aksi ini merupakan gerakan solidaritas budaya global yang menolak kekerasan terhadap rakyat Palestina. 

Dalam pernyataannya, mereka mengatakan akan terus mendorong boikot dan sanksi terhadap rezim apartheid Israel hingga tercapai perdamaian yang berlandaskan keadilan.

Inisiatif ini terinspirasi oleh praktik boikot budaya yang pernah dilakukan terhadap rezim apartheid Afrika Selatan pada 1980-an. Mereka menegaskan bahwa musik tidak seharusnya menjadi alat hiburan bagi negara yang terlibat dalam penindasan.

Ryuichi Sakamoto sendiri wafat pada 2023 di usia 71 tahun, dikenal sebagai salah satu pionir musik elektronik bersama grup Yellow Magic Orchestra (YMO) dan sebagai komposer film ternama seperti The Last Emperor, Merry Christmas, Mr. Lawrence, dan The Revenant. (NME, Mixmag/Z-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |