Kelompok Calhaj Terakhir dari Garut Diberangkatkan, Mencapai 293 Orang

1 day ago 4
Kelompok Calhaj Terakhir dari Garut Diberangkatkan, Mencapai 293 Orang Asisten Daerah I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Bambang Hafidz melepas pemberangkatan terakhir calon jemaah haji (Calhaj) Kabupaten Garut kloter 60 di Halaman Pendopo Garut, Kabupaten Garut, Jumat (30/5/2025).(MI/ Kristiadi)

SEBANYAK 293 jemaah calon haji (Calhaj) terakhir yang tergabung dalam kloter 60 embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) berasal dari Kabupaten Garut, Jawa Barat, diberangkatkan pada Jumat (30/5). Pemberangkatan terakhir dilakukan di halaman Pendopo Garut, Jalan Kiansantang, Kecamatan Garut Kota.

Asisten Daerah I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Bambang Hafidz mengatakan, pemberangkatan jemaah calhaj terakhir tergabung dalam kloter 60 sebanyak 293 orang. Kloter ini merupakan gelombang II keberangkatan dari Kabupaten Garut.

"Bagi calon jemaah haji harus menjaga kondisi fisik, kesehatan, apalagi di sana berkumpul umat Muslim dari seluruh dunia dan perlunya menjaga kesehatan. Namun, untuk cuaca di Mekkah maupun Madinah berdasarkan informasi suhu 40 hingga 50 derajat," kata Bambang, Jumat (30/5/2025).

Ia juga berpesan agar para jemaah calhaj dapat makan dan minum secara teratur dengan mengutamakan makanan yang bergizi agar terhindar dari dehidrasi. Para calhaj juga diingatkan untuk tetap menjaga disiplin, terutama dalam mengikuti jadwal dan arahan dari ketua rombongan.

"Kami mengajak seluruh masyarakat dan keluarga untuk mendoakan agar seluruh jemaah haji dari Kabupaten Garut dapat melaksanakan proses ibadah haji dalam kekhusyuan dan keikhlasan. Saya pesan perbanyak minum, karena cuaca di Makkah dan Madinah ada pada 40 hingga 50 derajat celcius cukup panas dan semua calon jemaah haji diberikan kemudahan," ujarnya.

Hal tersebut harus dilakukan agar para jemaah calhaj terus dalam kondisi bugar hingga selesainya seluruh proses haji di musim haji 2025 ini. "Pesan untuk calon jamaah haji tolong jaga kesehatan dan jangan diforsir, kita harus menjaga ritmenya sehingga nanti puncak haji ini bisa melaksanakan secara optimal, tidak memaksakan diri dan menjaga pola makan agar tetap bugar. Karena hidup di sana berbeda dan jangan lupa perbanyak minum supaya tetap bugar," tuturnya. Menurut Bambang, pemerintah daerah menganggarkan Rp 900 juta untuk membantu pemberangkatan dan kepulangan jemaah haji. (M-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |