
DOKTER spesialis anak dari Universitas Indonesia dr. Tiara Nien Paramita M.Sc Sp.A mengatakan alergi yang terjadi pada anak bisa semakin parah jika orangtua terlalu panik dan cemas sehingga bisa berdampak pada tumbuh kembang anak di kemudian hari.
"Biasanya anak dengan alergi makanan itu sering banya dipantang pada akhirnya, dan mungkin psikologis orangtua tuh jadinya terganggu juga. Jadi ketakutan kalau mau ngasih makan anak, sementara anak itu kan butuh makanan-makanan semua segala macam protein untuk bertumbuh
dan berkembang," kata Tiara, dikutip Rabu (22/10).
Ia mengatakan kecemasan orangtua bisa berdampak pada terbatasnya asupan makanan anak karena ketakutan akan reaksi alergi pada anak.
Akhirnya, anak tidak bisa bertumbuh kembang dengan baik dan dampak jangka panjangnya adalah berat badan dan tinggi badannya terhambat dan bisa berujung stunting.
"Itu kan sudah akhir sekali ya, tubuhnya jadi pendek gara-gara malnutrisi, Jadi ada faktor kecemasan keluarga gitu," kata Tiara.
Ia juga mengatakan, alergi makanan termasuk susu sapi yang tidak ditangani dengan segera bisa menyebabkan permasalahan kesehatan pada anak karena BAB atau diare berulang sehingga penyerapan kurang baik dan menjadi malnutrisi.
Anak dengan alergi berat juga menghambat stimulasi anak karena harus sering dirawat yang berdampak pada perkembangannya tidak sesuai target usia, prestasi menurun dan juga pada kualitas hidup jangka panjangnya.
Tiara mengingatkan orangtua untuk tidak panik jika melihat tanda-tanda seperti ruam dan gatal, eksim atau kulit bersisik, muntah dan keluhan pencernaan seperti diare setelah anak mengonsumsi salah satu makanan pemicu alergi salah satunya produk susu dan langsung segera konsultasikan ke dokter spesialis anak. (Ant/Z-1)