Kebijakan WFA Kurangi Lonjakan Pemudik hingga 4,7 Juta Orang

2 days ago 4
Kebijakan WFA Kurangi Lonjakan Pemudik hingga 4,7 Juta Orang Ilustrasi(Antara)

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengungkapkan, dalam survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan, penerapan kebijakan kerja dari mana saja atau work from anywhere (WFA) dapat mengurangi lonjakan pemudik hingga 4,7 juta orang. 

Dudy memaparkan survei dilakukan sebanyak dua kali yaitu tanpa memasukkan kemungkinan pemberlakuan WFA dan dengan memasukan kemungkinan pemberlakuan WFA. Hasilnya, dengan penerapan WFA, lonjakan pelaku mudik yang terjadi tidak sedrastis saat tidak diberlakukan WFA. Kemenhub memperkirakan arus mudik terjadi pada H-3 Lebaran 2025.  

"Lonjakan pemudik pada masa angkutan lebaran terjadi pada H-3. Tanpa WFA, pada H-3 terdapat 16,8 juta orang yang berpergian, sedangkan dengan WFA menjadi 12,1 juta orang,” ujar Dudy dalam keterangan resmi dikutip Senin (10/3).

Adapun potensi moda transportasi utama yang dipilih masyarakat antara lain mobil pribadi dengan presentase 23% atau 33,69 juta orang, yang memilih bus sebesar 16,9% atau 24,76 juta. Lalu, pemudik yang memiih kereta api antarkota sebanyak 16,1% atau 23,58 juta, dengan pesawat 13,5% atau 19,77 juta, serta sepeda motor 8,7% atau 12,74 juta.

Berdasarkan survei BKT Kemenhub juga disebutkan, potensi pergerakan selama libur Lebaran 2025 diprediksi mencapai 52% dari total jumlah penduduk Indonesia atau setara dengan 146,48 juta jiwa. Adapun Jawa Tengah diprediksi menempati posisi pertama sebagai daerah dengan tujuan perjalanan terbanyak sebesar 25%.

Menhub meminta koordinasi dan kerja sama antarstakeholder untuk memastikan kelancaran, keamanan, kenyamanan, dan keselamatan selama penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun ini. 

"Kita adalah pengelola transportasi sehingga saya menekankan keselamatan menjadi prioritas," ucapnya. (E-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |