
Menteri Pariwisata Republik Indonesia Widyanti Putri Wardhana saat membuka SBM Poltekpar 2025 melalui daring, hari ini, Rabu (12/3) menyatakan kuliah di kampus-kampus dalam naungan Poltekbar yang tersebar di seluruh Indonesia akan menjadi gerbang utama bagi para calon mahasiswa yang ingin meniti karier di industri yang terus bertumbuh ini.
"Kurikulum yang diterapkan di Poltekpar berbasis industri, praktik intensif, dan pengalaman belajar yang komprehensif. Poltekpar telah melahirkan para profesional yang kini berkiprah di berbagai sektor pariwisata, baik nasional maupun internasional," ujar Widiyanti Putri.
Inilah lima alasan itu!
Pertama, biaya yang murah dibandingkan kampus-kampus lain. Biaya per semesternya berkisar Rp2.050.000, seperti yang diungkapkan Direktur Poltekpar NHI Bandung Anwari Masatip. Tak perlu kuatir juga soal uang pangkal, karena tak ada biaya masuk selain SPP per semester yang harus dikeluarkan. "Kami bebas uang pangkal," kata Anwari.
Ketiga, peluang kerja yang terbuka lebar. Widiyanti Putri mengungkapkan, masa tunggu kerja lulusan makismal selama 3 bulan. Jadi, paling lama tiga bulan saja, kamu bisa bekerja di industri perhotelan dan pariwisata lainnya, di dalam dan luar negeri. "Kami juga mendorong lulusan agar bisa menjadi pelaku wirausaha," ujar Widiyanti Putri.
Ketiga, ada banyak pilhan kampus di berbagai lokasi yang punya keunggulan masing-masing. Poltekpar NHI Bandung misalnya, punya keunggulan dalam bidang gastronomi, Poltekpar Bali di bidang budaya, pengembangan geopark di Poltekpar Makassar, serta pengembangan wisata halal di Poltekpar Lombok.
Keempat, tersedia bantuan pendidikan bagi mahasiswa yang memenuhi kriteria tertentu. Bantuan itu membebaskan biaya pendidikan secara penuh selama dua tahun.
Kelima, pola pendidikan berbasis industri sehingga seluruh peralatan praktik kerja disesuaikan dengan apa yang akan dihadapi di lapangan. Komposisi teori dan praktik pun mengarah pada kebutuhan industri yang menjalin hubungan baik dengan kampus. "Bahkan dikenal, ada sistem ijon di kampus kami. Mahasiswa yang belum lulus sudah diincar oleh perusahaan. Jadi tak perlu kuatir soal lapangan kerja," kata Asdep Peningkatan SDM Aparatur dan Pendidikan Vokasi Kemenar Andar Danova L. Goeltom. (X-8)