Bangun 3 Masjid di 3 negara di 3 Benua

5 hours ago 1
Bangun 3 Masjid di 3 negara di 3 Benua Ilustrasi(freepik.com)

SEMANGAT Nabi Muhammad SAW untuk membangun masjid tertular hingga saat ini. Cinta Quran Foundation menanamkan nilai-nilai Islam secara global dengan merencanakan pembangunan tiga masjid di luar negeri, yaitu di Jepang, Australia, dan Kanada. 

Ketiga masjid tersebut akan dibangun dengan dana wakaf dari umat sebagai bentuk kontribusi nyata dalam menyebarkan cahaya Islam di berbagai penjuru dunia. Masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga merupakan mercusuar peradaban Islam dan pusat penguatan keimanan umat. Sayangnya, di banyak negara umat Muslim masih kesulitan mendapatkan akses tempat ibadah yang layak.

Pembangunan pertama dimulai di Yokohama, Jepang, kota besar yang hingga kini hanya memiliki satu masjid. Proses pembangunan yang akan diberi nama Masjid As-Sholihin itu diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan keislaman masyarakat Muslim di sana. Masjid As-Sholihin direncanakan akan mulai beroperasi pada awal tahun 2026.

"Kita lihat di ujung timur hingga barat dunia pertumbuhan Islam semakin tinggi. Dan bahkan diprediksi Islam akan menjadi agama nomor satu terbesar di seluruh dunia. Untuk menyambut itu, maka dari timur hingga barat kita membangun masjid. Sebagaimana Rasulullah juga rindunya sama masjid," kata Founder Cinta Quran Foundation Ustaz Fatih Karim di Jakarta Selatan, Senin (10/3).

"Maka kami mulai dari Jepang, Kita bangun masjid pertama Indonesia di Yokohama. Alhamdulillah dalam proses pembangunan sekarang, InsyaAllah Desember selesai," sambungnya.

Di Melbourne, Australia, tantangan lebih kompleks karena banyak masjid tidak beroperasi selama 24 jam. Kondisi ini menyulitkan umat Muslim untuk melaksanakan ibadah shalat lima waktu secara penuh di masjid. Di Negeri Kangguru tersebut Cinta Quran Foundation tengah melunasi tiga kavling lahan yang akan diperluas menjadi Islamic Center Indonesia pertama di Melbourne.

"Di Australia jadi kita sudah beli lahannya. Inshaallah tahun ini kemungkinan sudah kita bisa bangun. Dan mudah-mudahan Ramadan tahun depan Ramadan sudah bisa sholat di masjid baru tersebut yang diberi nama Baitul Makmur," ungkapnya.

Sementara di Kanada, umat Muslim masih menghadapi isu diskriminasi yang cukup kuat. Untuk itu, Cinta Quran Foundation berencana membangun masjid berkapasitas 300 jemaah guna memperkuat identitas keislaman dan solidaritas umat di sana. Saat ini, dana sebesar Rp7 miliar masih dibutuhkan untuk pengadaan properti.

"Allah jawab doa kami, Allah berikan di Edmonton Kanada. Jadi kami sedang meminta doa dan juga dukungan untuk menyempurnakan tiga masjid di tiga negara dan tiga benua," ungkapnya.

Pembebasan tanah untuk pembangunan masjid Indonesia di Kanada baru lunas 50% dan harus dilunasi 30 April ini sekitar Rp6 miliar. Jadi untuk Kanada memang agak sulit karena perizinan dan juga warga muslimnya tidak terlalu banyak. Tetapi pertumbuhan keislamannya juga tinggi. 

Pembangunan masjid ini bukan sekadar pembangunan fisik, tapi juga pembangunan peradaban Islam di tengah tantangan zaman. 

"Kami ingin menjadikan masjid sebagai pusat dakwah, pendidikan, dan penguatan aqidah umat. Kami mengajak seluruh umat Islam untuk terlibat dalam wakaf pembangunan masjid ini, terutama di bulan Ramadhan yang penuh keberkahan,” jelasnya.

Inisiatif ini juga mendapatkan dukungan dari sejumlah publik figur seperti Arie Untung, Teuku Wisnu, dan Teuku Firmansyah, yang turut mengajak umat Islam untuk bersama-sama mendukung misi besar ini. 

"Cinta Quran Foundation berharap, dengan semangat Ramadan yang penuh rahmat, pembangunan ketiga masjid ini dapat berjalan lancar dan menjadi tonggak dakwah Islam di dunia internasional," ujarnya. 

Membangun masjid di tiga benua adalah satu kewajiban bersama. Karena masjid bukan hanya tempat ibadah tapi juga tempat peradaban. Di situlah pusat pendidikan. Di sanalah pusat anak-anak muda dan remaja. 

Rektor Institut Agama Islam Tazkia Muhammad Syafii Antonio mengatakan jika ingin menyelamatkan Indonesia dan menyelamatkan dunia harus menjadikan masjid dicintai dengan berbagai kegiatan di dalamnya.

"Demikian juga ada kegiatan ekstrakulikuler. Jadi anak-anak kecil, remaja, demikian juga orangtua ketika ada masalah bisa kembali ke masjid. Bahkan sekarang ada yang disebut dengan program insurance for the mosque," kata Syafii.

"Jadi bagaimana jamaah masjid itu bisa di asuransikan. Jadi ketika dia sakit, ketika dia meninggal itu bisa dicover. Baik dari sisi kafan, penguburannya, bahkan jika punya utang juga bisa lunas. Itu kita mencoba untuk sosialisasikan dan kita menularkan kebaikan ini kepada masjid-masjid lain," pungkasnya.(H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |