Keamanan Pangan Jadi Prioritas, Ribuan Peserta di Bali Ikuti Pelatihan Petugas Penjamah Makan

8 hours ago 1
Keamanan Pangan Jadi Prioritas, Ribuan Peserta di Bali Ikuti Pelatihan Petugas Penjamah Makan Ilustrasi(Dok Ist)

SEBANYAK 2.750 peserta dari empat wilayah di provinsi Bali yaitu Kabupaten Tabanan, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, dan Kota Denpasar, mengikuti pelatihan petugas penjamah makan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) secara serentak.

Pelatihan yang diselenggarakan Badan Gizi Nasional (BGN), pada Sabtu (18/10), ini digelar di empat lokasi yakni, Harris Sunset Road (Tabanan) dengan 1.000 peserta, Grand Mega (Badung) sebanyak 600 peserta, Harris River View (Gianyar) sebanyak 400 peserta, serta dua titik lokasi di Kota Denpasar, yaitu Hotel B dan Harris Sunset Road yang dihadiri 750 peserta.

"Pelatihan ini sebagai bentuk komitmen kami dalam implementasi program prioritas nasional Makan Bergizi Gratis (MBG)," ungkap Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah III BGN Ranto, di Bali, Sabtu (18/10).

Ia menegaskan pelatihan ini merupakan bagian integral dari edukasi bisnis proses SPPG dalam program MBG serta dirancang untuk memperkuat penerapan teknis MBG khususnya dalam pengelolaan dapur.

“Pelatihan penjamahan makanan bertujuan meningkatkan pemahaman serta keterampilan dalam proses penyiapan bahan dan penyajian makanan agar dapat dilakukan dengan aman, higienis, dan sesuai standar berlaku. Setiap petugas SPPG diharapkan mampu menerapkan praktik penanganan makanan yang benar,” ujar Ranto.

Dia melanjutkan dalam pelatihan ini pihaknya mengundang narasumber ahli dari berbagai instansi seperti Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Persagi, Badan POM, dan BPJS. Materi yang disampaikan meliputi pengelolaan titik kritis di dapur seperti sanitasi, higienitas, keamanan pangan, serta pentingnya kepemilikan kartu BPJS Ketenagakerjaan bagi para relawan SPPG.

Ia menegaskan pelatihan ini bukan sekadar formalitas, melainkan fondasi penting untuk mewujudkan implementasi MBG yang terstruktur, menggunakan data gizi yang valid, mengedepankan higienitas dapur, serta mematuhi standar pelayanan yang ditetapkan.

Kegiatan ini, lanjut Ranto, sekaligus memperkuat koordinasi teknis antara tenaga lapangan, relawan dapur, Kepala SPPG, dan pemangku kepentingan daerah guna menjamin layanan makan bergizi terselenggara secara tepat sasaran dan diterima dengan baik oleh penerima manfaat.

"Dengan keterlibatan aktif 2.750 peserta dari provinsi Bali ini, kami meyakini provinsi ini memiliki kesiapan struktural dan sumber daya manusia yang memadai untuk menjadi penggerak utama keberhasilan program MBG menuju visi Indonesia Emas 2045," pungkas Ranto. 

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |