Kapal Ambulans Laut yang hilang(MI/Lina Herlina)
SETELAH hilang kontak dan terombang-ambing di laut selama 11 hari tanpa pasokan makanan, kapal ambulans laut milik Pemerintah Kabupaten Pangkep, akhirnya ditemukan dengan selamat di perairan Pulau Sapeken, Sumenep, Jawa Timur. Ketiga kru kapal berhasil bertahan hidup dan sedang dalam proses pemulangan ke kampung halaman. Kapal tersebut telah berada di perairan Jawa Timur selama sekitar seminggu.
Padahal, pencarian intensif selama tujuh hari dinyatakan berakhir tanpa hasil. Kapal ambulans laut yang hilang kontak pada 13 Oktober lalu akhirnya ditemukan, setelah dilaporkan hilang di perairan Pangkep, Sulawesi Selatan.
Kepala Seksi Operasi Basarnas Makassar, Andi Sultan, membenarkan penemuan ini. "Alhamdulillah, korban ditemukan selamat dan berada di Pulau Sapeken. Informasi ini kami terima dari keluarga korban," ujar Sultan, Sabtu (25/10).
Proses pemulangan ketiga kru yakni Muhammad Tahir, 65; Najamuddin, 55; dan Hasri, 60 masih belum dipastikan. “Belum diketahui kepastian kembalinya korban ke daerah asal, apakah mereka menunggu perbaikan kapal atau dijemput oleh keluarganya,” pungkas Sultan.
Bupati Pangkep, M Yusran Lalogau, menyampaikan rasa syukur yang mendalam. "Alhamdulillah, masyarakat kami yang dicari selama kurang lebih 11 hari akhirnya ditemukan," ucap M Yusran.
Politikus NasDem ini berjanji untuk mengambil pelajaran dari insiden ini dengan memperbaiki fasilitas seluruh kapal ambulans laut milik pemkab. "Saya selaku bupati mengucapkan banyak terima kasih kepada semua tim gabungan," tuturnya sekaligus menyampaikan apresiasi kepada Basarnas, Polairud, dan BPBD.
Salah satu perbaikan utama yang akan segera dilakukan adalah pemasangan alat pelacak Global Positioning System (GPS) pada keenam kapal ambulans laut yang dimiliki Pemkab Pangkep. “Mungkin dengan adanya GPS atau peralatan yang lain, kami bisa melacak posisi,” tukasnya.
Layanan ambulans laut merupakan program unggulan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk menjangkau layanan kesehatan bagi masyarakat di daerah kepulauan, termasuk menekan angka kematian ibu dan bayi.(M-2)


















































