2 weeks ago
11
Warga melintas di depan sebuah bangunan roboh di Mandalay, Myanmar.(AFP/STR)
JUMLAH korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter yang melanda Myanmar pada Jumat (25/3) telah mencapai 2.719.
Kepala junta militer Min Aung Hlaing mengatakan lebih dari 4.521 orang terluka dan lebih dari 440 orang masih hilang.
Menanggapi bencana tersebut, Myanmar telah mengumumkan tujuh hari berkabung nasional pada hari Senin, demikian menurut lembaga penyiaran Tiongkok CGTN.
Seiring berjalannya waktu dan ratusan orang masih belum diketahui keberadaannya, jumlah kematian diperkirakan akan meningkat.
Di Thailand, yang juga terkena dampak gempa bumi, pihak berwenang melaporkan 20 orang dipastikan meninggal dunia, sementara puluhan lainnya masih hilang.
Human Rights Watch mengeluarkan pernyataan, Selasa (1/4), yang mendesak junta militer Myanmar untuk mengizinkan akses segera dan tanpa batas terhadap bantuan kemanusiaan bagi para penyintas gempa bumi serta mencabut segala pembatasan yang menghambat upaya bantuan darurat.
Myanmar juga mengheningkan cipta selama satu menit pada Selasa (1/4) untuk menghormati para korban gempa bumi.
Negara dan organisasi, termasuk Rusia, India, Tiongkok, Thailand, PBB, dan UEA telah mengirimkan tim pencarian dan penyelamatan spesialis, serta bantuan kemanusiaan.
Perdana Menteri Pakistan Muhammad Shehbaz Sharif juga berbicara dengan pemimpin junta Myanmar menyampaikan belasungkawa atas jatuhnya korban jiwa.
Sharif mengatakan negaranya akan mengirimkan sekitar 70 ton barang bantuan ke Myanmar.
Sekitar 700 umat Muslim juga dilaporkan tewas di masjid yang runtuh akibat gempa bumi yang terjadi saat salat. (Z-1)
