
JUMLAH korban meninggal dunia akibat ledakan kapal Federal II di galangan PT ASL Shipyard Tanjunguncang, Batam, kembali bertambah. Kamis (16/10) malam, total korban tewas mencapai 11 orang.
Korban terbaru adalah Roni Andries Harefa, salah satu pekerja yang sebelumnya menjalani perawatan intensif di RS Mutiara Aini. Roni menghembuskan napas terakhir sekitar pukul 14.20 WIB, setelah berjuang melawan luka bakar serius yang mencapai 53 persen.
“Tim medis sudah berupaya maksimal dengan berbagai tindakan seperti pemasangan ventilator, pemberian oksigen, hingga operasi. Namun luka bakar yang dialami korban sangat parah,” ujar Lia Ambarwati, Manajer Humas RS Mutiara Aini, Kamis (16/10) malam.
Setelah dinyatakan meninggal dunia, jenazah Roni langsung dipindahkan ke ruang jenazah dan dibawa ke RS Bhayangkara Polda Kepri untuk proses otopsi, dengan pendampingan pihak keluarga.Keluarga Korban Tuntut Pertanggungjawaban PT ASL
Sementara itu, keluarga para korban melaporkan PT ASL Shipyard ke pihak kepolisian. Mereka menuntut adanya pertanggungjawaban hukum dan penyelidikan transparan atas tragedi yang menewaskan banyak pekerja tersebut.
Perwakilan keluarga menyebut, pihak perusahaan hingga kini belum memberikan penjelasan yang jelas mengenai penyebab pasti ledakan di kapal Federal II.
“Kami hanya ingin keadilan. Jangan sampai kejadian seperti ini dianggap biasa dan dilupakan begitu saja,” ujar Siti, 33, salah satu keluarga korban di RS Mutiara Aini.
Keluarga meminta agar penyelidikan mencakup kemungkinan kelalaian prosedur keselamatan kerja, aspek mekanis kapal, hingga tanggung jawab manajemen perusahaan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak PT ASL Shipyard belum memberikan keterangan resmi terkait perkembangan penyelidikan dan kondisi para korban. (H-2)