Jokowi hingga Alumni Kehutanan UGM Disebut Beri Kontribusi Luar Biasa Bagi Hutan Indonesia

2 weeks ago 17
Jokowi hingga Alumni Kehutanan UGM Disebut Beri Kontribusi Luar Biasa Bagi Hutan Indonesia Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni (kiri).(dok. istimewa.)

MENTERI Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengatakan transformasi digital data spasial kehutanan memiliki peran penting dalam membuka era baru untuk tata kelola hutan nasional. Hal itu diungkapkannya saat menjadi pembicara dalam Rapat Senat Terbuka Dies Natalies ke-62 Fakultas Kehutanan UGM

“Fakultas Kehutanan UGM, memiliki kontribusi luar biasa di Kehutanan Indonesia sampai saat ini ada beberapa alumni Fakultas Kehutanan UGM yang saat ini masih menjadi Dirjen di Kemeterian Kehutanan, ada Pak Dirjen KSDAE, Bu Dirjen PDASRH, kemudian ada pak Dirjen GAKKUM, dan kemudian ada Wakil Menteri Kehutanan, last but not least ini dia Presiden ke-7 Bapak Joko Widodo tidak hanya berhasil menjaga hutan tapi juga berhasil menjaga Indonesia,” ujar Menhut Raja Antoni, Jumat (17/10).

Diketahui sejumlah petinggi dalam jajaran Kementerian Kehutanan merupakan lulusan Fakultas Kehutanan UGM, diantaranya Wamen Kehutanan Rohmat Marzuki, Dirjen Konservasi Sumber Data Alam dan Ekosistem (KSDAE) Satyawan Pudyatmoko, Dirjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH) Dyah Murtiningsih hingga Dirjen Penegakan Hukum Kehutanan (Gakkum) Dwi Januanto Nugroho. Selain itu, juga Presiden RI ke 7 Joko Widodo.

Dia menyebut Kemenhut memiliki program prioritas yang mendukung tercapainya Asta Cita ke 2 dan ke 5 pemerintah Prabowo-Gibran. Disebutkan terdapat 5 program prioritas, diantaranya digitalisasi layanan, penguasaan hutan yang berkeadilan, hutan sebagai sumber swasembada pangan, nenjaga hutan indonesia sebagai paru-paru dunia dan one map policy.

“Salah satunya transformasi digital, melalui transformasi digital data spasial kehutanan, kita membuka era baru untuk tata kelola hutan yang transparan, akuntabel, dan berintegritas,” ujar Raja Antoni.

Selanjutnya, Dia juga menyebutkan adanya penurunan signifikan terkait angka Karhutla di awal kepemimpinan Presiden Prabowo. Selain itu, berkat kolaborasi dengan berbagai pihak telah menjalankan amanat Presiden Prabowo yang telah menghibahkan lahannya di Aceh untuk konservasi Gajah Sumatera yang kini diberi nama Peusangan Elephant Conservation Initiative (PECI ACEH).

“Dalam bidang konservasi kami terus melakukan kerja-kerja konkrit di lapangan, Pak Presiden Prabowo ketika pulang dari pertemuan dengan King Charles diminta kerjasama membuat koridor Aceh dan beliau memberikan  PBPHnya di Aceh. Kita bekerjasama dengan WWF Indonesia, untuk memulai mitigasi konflik gajah dengan manusia, diberi nama PECI ACEH, dimana proses berjalan melibatkan partisiapasi masyarakat dan dengan berbagai macam metode yang diharapkan interkasi negatif antara gajah dan penduduk berjalan baik. Hutan bukan sekadar pepohonan, tapi sumber kehidupan. Mari jadikan hutan sebagai sumber kemakmuran dan keberlanjutan bagi semua.” tutupnya. (Ant/P-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |