Ilustrasi(MI/AGUS UTANTORO)
MANTAN Menko Polhukam ahfud MD menegaskan akan memenuhi pamnggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dengan gonjang-ganjing pembangunan kereta cepat Woosh, jika memang dipanggil. Namun, ia kembali mengemukakan, enggan membuat laporan ke KPK terkait dengan Woosh.
"Siap datang ketika dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberikan keterangan terkait dugaan kasus tersebut. Tapi kalau saya disuruh lapor, ngapain, buang-buang waktu juga," ujar Mahfud.
Mahfud MD di sela-sela kehadirannya dalam Dialog Kebangsaan yang diselenggarakan di Sasana Hinggil Dwi Abad Alun Alun Selatan Yogyakarta, Minggu (26/10) lebih lanjut mengatakan terkait dengan hal itu sebenarnya sudah banyak dan itu sebelum dirinya. Mahfud mengatakan dirinya hanya menimpali berbagai pernyataan yang sudah ada.
Seharusnya, kata Mahfud, KPK memanggil orang-orang yang telah berbicara sebelum dirinya "Kan banyak banget, mereka kan punya data dan pelaku. Saya kan hanya mencatat," ujarnya.
Melalui kanal Youtube-nya yang diunggah pada 14 Oktober lalu, Mahfud mengungkap adanya penggelembungan anggaran yang cukup besar. Pembanguan Woosh ini, per kilometernya mencapai US$52 juta yang berarti jauh lebih tinggi dibanding perhitungan di Tiongkok yang hanya pada kisaran US$17 - US$18 juta. Artinya, katanya, lebih tinggi 3-4 kali lipat.
Dikatakan dugaan mark up atau penggelembungan anggaran proyek kereta cepat Whoosh sebenarnya sudah lebih dulu diketahui KPK sebelum dirinya mengungkapkan hal itu ke publik. "Apa saya sampaikan tu, KPK sudah tahu. Karena sebelum saya ngomong, sudah ramai duluan, kan? Saya cuma ngomong karena sudah ramai saja," ucap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu. (H-2)


















































