Jensen Huang Ungkap Pesan Pribadi Raja Charles III Soal Bahaya Kecerdasan Buatan

3 hours ago 2
Jensen Huang Ungkap Pesan Pribadi Raja Charles III Soal Bahaya Kecerdasan Buatan CEO Nvidia Jensen Huang menerima surat pribadi dari Raja Charles III berisi pidato tentang pentingnya keamanan AI. (Media Sosial X)

CEO Nvidia Jensen Huang mengungkap Raja Charles III secara pribadi menyerahkan surat berisi pidato yang menyoroti bahaya kecerdasan buatan (AI). Hal itu terjadi saat Huang menerima Queen Elizabeth Prize for Engineering 2025 dalam upacara di Istana St. James, Inggris.

“Beliau berkata, ‘Ada sesuatu yang ingin saya bicarakan dengan Anda,’ lalu menyerahkan saya sebuah surat,” ujar Huang kepada BBC. Surat tersebut ternyata merupakan salinan pidato Raja Charles pada 2023 dalam AI Summit pertama dunia yang digelar di Bletchley Park.

Dalam pidatonya, Raja Charles menegaskan risiko AI harus ditangani dengan “rasa urgensi, persatuan, dan kekuatan kolektif.” Huang menambahkan, “Itu adalah pidato tentang keamanan AI. Beliau sangat peduli dengan isu tersebut.”

Raja Charles juga menulis ia percaya pada potensi luar biasa teknologi AI untuk mengubah Inggris dan dunia. “Namun, beliau juga mengingatkan agar kita memastikan teknologi ini digunakan untuk kebaikan, bukan keburukan,” ujar Huang.

AI: Penemuan Sepenting Listrik

Dalam pidato tersebut, Raja Charles menggambarkan kemajuan AI sebagai “penemuan yang tak kalah penting dari listrik.” Peringatan itu kini terasa relevan di tengah perdebatan global mengenai risiko dan manfaat AI.

Pada Rabu (5/11), Huang menerima penghargaan bergengsi itu bersama enam tokoh penting di bidang AI, termasuk Yoshua Bengio dan Geoffrey Hinton, dua ilmuwan yang juga telah memperingatkan AI berpotensi menjadi ancaman eksistensial bagi umat manusia.

Namun, tidak semua pemimpin politik sependapat. Presiden AS Donald Trump justru mendorong agar sektor AI bergerak cepat tanpa terlalu berhati-hati. Bahkan, AI Safety Summit yang semula berfokus pada keamanan kini diganti nama menjadi AI Action Summit, mencerminkan pendekatan yang lebih agresif. Senator Howard Lutnick juga menolak penggunaan kata “safety” dengan alasan “terdengar seolah kita takut.”

Inggris di Tengah Revolusi Industri Baru

Nvidia, yang kini bernilai US$5 triliun, memproduksi chip canggih yang menjadi tulang punggung pengembangan AI global. Menurut Huang, Inggris berada di posisi strategis untuk memanfaatkan revolusi industri baru ini.

“Ini adalah kesempatan besar bagi kalian untuk meraihnya,” kata Huang.

Perusahaan teknologi besar, termasuk Nvidia, saat ini menginvestasikan miliaran dolar di Inggris untuk membangun infrastruktur AI berupa pusat data berskala raksasa, yang oleh Huang disebut sebagai ‘pabrik AI’, fondasi dari masa depan ekonomi berbasis kecerdasan buatan. (BBC/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |