
JENAZAH Rahmat Hidayat, pekerja asal Purwakarta, Jawa Barat, yang menjadi korban penembakan KKB di Jayawijaya, Papua, tiba di rumah duka pada Kamis (5/6) sekitar pukul 23.00.
Kedatangan jenazah disambut sholawatan warga yang menyambutnya saat jenazah diturunkan dari ambulan. Sedangkan istri dan keluarga lainnya histeris dan pingsan, serta minta peti jenazah dibongkar.
Sekitar pukul 23.00 jenazah keluarga Rahmat Hidayat tiba di rumah duka di Kampung Bongas Kidul, Desa Kertajaya, Kecamatan Pasawahan, kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Kedatangan jenazah disambut sholawatan warga yang sudah menunggu. Sejumlah warga langsung menurunkan jenazah dari ambulan, kemudian diusung warga menuju rumah duka.
Saat memasuki dalam rumah, istri korban, Ratna Nurlaela Sari, tidak kuat menahan tangis histeris dan meminta peti jenazah dibongkar. Keluarga yang lain sempat ada yang pingsan.
Atas permintaan keluarga, akhirnya peti jenazah dibongkar. Alasan keluarga ingin membongkar peti, untuk memastikan jenazah adalah Rahmat Hidayat. Selain itu, keluarga juga ingin memandikan kembali jenazah tersebut.
"Ya itu permintaan keluarga terutama istrinya agar peti jenazah dibongkar. keluarga ingin kembali memandikan jenazah dan mengkafani kembali yang sudah disediakan pihak keluarga," kata Feri Mahfudin ketua RW setempat.
Rahmat Hidayat,sudah sekitar 7 tahun menjadi tenaga kerja di Papua, yang berencana setelah Idul Adha pulang ke rumahnya.
Diketahui, jenazah Rahmat, sebelumnya, ditemukan tewas di kampung Kwantapo, Distrik Asotipo, Jayawijaya, Rabu (4/6) lalu, saat tengah bekerja membangun Gereja GKI Imanuel. (Z-1)