Jarang Hujan Dan Krisis Air Irigasi, Puluhan Hektare Sawah Di Pidie, Aceh Terancam Gagal Tanam

1 week ago 13
Jarang  Hujan Dan Krisis Air Irigasi, Puluhan Hektare Sawah Di Pidie, Aceh Terancam Gagal Tanam Ilustrasi(MI/AMIRUDDIN ABDULLAH REUBEE)

PULUHAN hektare (ha) lahan sawah warga di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh terancam gagal tanam musim rendengan (musim tanam tahap pertama). Itu sebabnya telah meresahka para petani penggarap dan pemilik lahan sawah. 

Pasalnya sekitar tiga pekan terakhir di kawasan setempat tidak turun hujan. Lalu debit air saluran irigasi teknis juga tidak ada atau terjadi kelangkaan atau mengering. 

Sesuai penelusuran Media Indonesia, pada Jumat dan Rabu (1/11) misalnya, lahan sawah yang krisis air itu antara lain tersebar di Kecamatan Peukan Baro, Indrajaya, Delima dan Kecamatan Grong, Grong. Sayangnya lahan sawah yang mengering itu baru dua pekan terakhir dibajak dengan traktor olah tanah. 

"Dalam waktu dua pekan terakhir saja  baru dua kali turun hujan. Itupun hujan lokal dan tidak begitu deras" tutur Tarmizi, petani di Kecamatan Peukan Baro, kepada Media Indonesia, Sabtu (1/11). 

Dikatakan Tarmizi, setelah krisis turun hujan, banyak lahan sawah sudah mulai mengering dan lantai sawah mengeras. Bila krisis air sawah ini terus berlanjut, banyak lahan sudah olah tanah akan gagal tanam. 

Padahal sebagian lahan itu sudah sepekan terakhir ditabur benih di persemaian. Lebih parah lagi tempat persemaian benih itu pun terjadi krisis air. 

"Sebagian lahan yang mengering itu sudah mulai mengeras. Padahal baru beberapa hari saja dibajak traktor olah tanah" tutur Ridwan, petani di Kemukiman Gatot, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Pidie. 

Muhammad Yusuf, tokoh pertanian di Kecamatan Peukan Baro, Pidie, mengatakan, musim hujan tahun ini telah bergeser dari biasanya. Perubahan cuaca yang biasanya sudah mulai turun hujan pada bulan September, kali ini telah tertunda dari tahun sebelumnya. 

"Sering tahun-tahun sebelumnya pada September sudah mulai turun hujan hingga berakhir bulan Januari atau Februari. Pergeseran ini bisa tertunda masa tanam padi ditargetkan" tutur Yusuf. 

Dikatakannya, lebih parah lagi kalau bergeser masa tanam hingga keluar jadwal target biasanya, akan berpengaruh terhadap serangan hama penyakit. Apalagi sudah memasuki musim populasi hama penyakit. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |