Jangan Sepelekan GERD: Ini 4 Bahaya Utama dan Pentingnya Gastroskopi

3 weeks ago 21
 Ini 4 Bahaya Utama dan Pentingnya Gastroskopi Ilustrasi(freepik)

GANGGUAN lambung Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), sering kali diremehkan. Jika dibiarkan, bisa menimbulkan komplikasi yang lebih serius. Seperti luka pada kerongkongan, penyempitan saluran makan, bahkan kanker esofagus. Pemeriksaan  gastroskopi menjadi salah satu metode diagnosis yang sangat dianjurkan guna mendeteksi gangguan lambung dengan akurat.

GERD terjadi ketika cairan asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan secara terus-menerus. Gejala yang sering muncul meliputi nyeri ulu hati, rasa panas di dada (heartburn), mual, batuk kering, dan kesulitan menelan. 

Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH,  seorang Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menegaskan GERD adalah penyakit kronis yang sebaiknya tidak dianggap sepele. 

“GERD bukanlah sekadar masalah asam lambung biasa. Jika tidak diatasi, dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang serius,” ungkapnya.

GERD dapat mengganggu kualitas hidup penderitanya. Penderita biasanya merasa tidak nyaman di bagian dada, terutama usai makan atau berbaring. Gejala ini dapat semakin parah jika tidak diimbangi dengan gaya hidup sehat dan pengobatan yang rutin.

4 bahaya utama jika GERD tidak ditangani

  • Iritasi berulang pada kerongkongan
  • Penyempitan esofagus 
  • Perubahan sel menjadi prakanker (Barrett’s esophagus)
  • Risiko kanker esofagus

Gastroskopi

Untuk diagnosis yang lebih tepat, prosedur gastroskopi sangat disarankan. Gastroskopi adalah pemeriksaan yang menggunakan selang fleksibel berkamera yang dimasukkan melalui mulut untuk secara langsung melihat kondisi saluran pencernaan bagian atas. Dikutip dari Halodoc, dengan gastroskopi, dokter dapat mengidentifikasi ada tidaknya luka, infeksi, atau tumor di kerongkongan dan lambung.

Dokter Aru Wicaksono, SpPD-KGEH, Dokter Spesialis Penyakit Dalam & Gastroenterologi. Menjelaskan gastroskopi sangat penting bagi pasien yang mengalami gejala kronis atau tidak menunjukkan respons terhadap pengobatan. 

“Dengan melakukan gastroskopi, kita dapat langsung melihat sumber masalahnya dan segera menentukan langkah pengobatan yang paling tepat,” terangnya.

Pasien biasanya diminta untuk berpuasa sebelum prosedur dilakukan. Proses ini berlangsung singkat dan aman, serta dilakukan dengan anestesi lokal agar pasien merasa nyaman. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya gangguan serius, terapi lanjutan dapat segera dilakukan.

Masyarakat diimbau untuk tidak meremehkan gejala lambung, terutama jika muncul secara berulang. Melakukan pemeriksaan dini, seperti gastroskopi, dapat mencegah komplikasi dan secara keseluruhan meningkatkan kualitas hidup pasien. (Alodokter/Halodoc/National Geographic Indonesia/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |