Jakarta Catat Sejarah, Kejuaraan Dunia Gimnastik Pertama di Asia Tenggara Resmi Dibuka

3 hours ago 1
Jakarta Catat Sejarah, Kejuaraan Dunia Gimnastik Pertama di Asia Tenggara Resmi Dibuka Ilustrasi.(ANTARA/FAUZAN)

KEJUARAAN Dunia Gimnastik Artistik ke-53 atau Jakarta Gymnastics 2025 resmi dibuka di Indonesia Arena, Jakarta.

Presiden Federasi Gimnastik Dunia (FIG) Morinari Watanabe menegaskan, penyelenggaraan kejuaraan dunia di Jakarta menjadi momentum bersejarah bagi dunia gimnastik. Untuk pertama kalinya, ajang tertinggi olahraga ini digelar di kawasan Asia Tenggara.

Watanabe menilai Jakarta sebagai tempat yang ideal untuk menjadi tuan rumah. 

"Jakarta, kota yang kaya akan budaya, masyarakatnya yang hangat, dan dinamis, adalah kota yang sempurna untuk menyelenggarakan Kejuaraan Dunia," ujarnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Federasi Gimnastik Indonesia dan panitia lokal yang telah mempersiapkan kejuaraan tersebut secara matang.

"Dedikasi dan profesionalisme kalian sangat menginspirasi," kata Watanabe.

Sementara itu, Ketua Umum Federasi Gimnastik Indonesia Ita Yuliati menuturkan, kejuaraan yang diikuti lebih dari 400 atlet dari berbagai negara ini bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan perwujudan cita-cita besar gimnastik nasional.

“Ini adalah asa dan mimpi Gimnastik Indonesia yang menjadi nyata, sebuah tonggak dalam perjalanan kami untuk menumbuhkan dan menggelorakan gimnastik di Indonesia secara lebih luas dan masif,” ujar Ita.

Menurut Ita, penyelenggaraan Jakarta Gymnastics 2025 juga menjadi ruang lahirnya kisah inspiratif bagi generasi muda. “Agar mereka selalu mengingat: tidak ada mimpi yang terlalu tinggi, dan tidak ada gerakan yang terlalu sederhana, untuk tampil di panggung dunia,” ucapnya.

Ita mengajak seluruh hadirin memberikan penghormatan terakhir kepada Naufal Takdir Al Bari, atlet muda Indonesia yang wafat di Penza, Rusia, pada 25 September 2025 di usia 19 tahun.

“Di tempat ini, pernah tumbuh sebuah harapan dari gymnast muda kami, Naufal Takdir Al Bari, yang tak sempat menggenapi mimpinya untuk tampil di kejuaraan dunia. Namun, semangat Naufal tetap hidup, menjadi bagian dari semangat kita semua,” tutur Ita. (I-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |